Selain itu, PLN perlu membangun pembangkit listrik yang fleksibel. ''Kami perlu membangun smart grid, smart transmission, smart control center, dan smart distribution.
Tanpa smart grid, kami hanya bisa menambah 5 GW. Tetapi dengan smart grid, kami bisa menambah pembangkit angin dan surya hingga 42 GW, sehingga kami bisa menyeimbangkan antara suplai listrik dan permintaan,” tambah Darmawan.
Darmawan juga menekankan berbagai inisiatif tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu, pihaknya terus menggalang kolaborasi guna menyukseskan transisi energi dalam mewujudkan swasembada energi berkelanjutan di tanah air.
BACA JUGA:PT PLN Bakal Beri Gaji Tinggi, Berikut 10 Jurusan Sarjana Paling Diincar Perusahaan Listrik Tersebut
BACA JUGA:TKDN Capai 90 Persen, PLN Berhasil Operasikan SUTET 275 kV
''Indonesia, bersama dengan negaralain, harus bekerja sama merumuskan strategi, inovasi teknologi, dan investasi untuk mencapai tujuan bersama.
Kolaborasi, baik antara investor domestik, regional, maupun internasional, menjadi kunci untuk mencapai target besar ini," pungkas Darmawan. (dik)