Dukungan terhadap pemekaran juga datang dari tokoh politik Lubuklinggau, seperti H. Rodi Wijaya dan H. Rachmad Hidayat, yang keduanya mencalonkan diri dalam Pilwako Lubuklinggau.
Keduanya sepakat bahwa Provinsi Sumatera Selatan saat ini terlalu luas, sehingga pelayanan pemerintah provinsi sulit menjangkau daerah-daerah terpencil.
"Pemekaran akan mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan pemerataan pembangunan, keamanan, serta kesejahteraan," kata Rodi.
BACA JUGA:KUR BRI: Solusi Pembiayaan UMKM dengan Bunga Rendah di 2024
BACA JUGA:Peran AgenBRILink Meningkatkan Akses Perbankan di Kabupaten Rejang Bengkulu
Politisi muda Kabupaten Muratara, Asran Akwa, menilai bahwa Sumselbar sudah sangat layak untuk menjadi provinsi sendiri. Menurutnya, faktor geografis menjadi alasan kuat perlunya pemekaran ini.
"Provinsi Sumsel Barat tidak hanya memungkinkan pemerataan pembangunan, tetapi juga mempercepat pelayanan pemerintah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujarnya.
BACA JUGA:Mobil Bekas Daihatsu Ayla 2018, Pilihan Terjangkau di Kisaran Rp100 Juta, Cicilan Seharga Ngopi
BACA JUGA:Tono, Terduga Pencuri Pisang, Dibawa ke Polres OKI Usai Melawan Warga
Dengan pelaksanaan Pilkada serentak, Waisun dan sejumlah tokoh daerah berharap kepala daerah terpilih dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan pemekaran Sumselbar.
"Ini adalah kepentingan bersama, bukan hanya untuk sebagian pihak. Daerah yang ingin bergabung dalam Sumselbar rata-rata memiliki potensi besar untuk maju," tegas Waisun.
BACA JUGA:Penyulingan Minyak Ilegal di Keluang Muba Terbakar, Satu Orang Luka, Polisi Selidiki Penyebab
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Sumatera Selatan Selasa, 19 November 2024, Hujan Petir Melanda Beberapa Wilayah
Diskusi pemekaran Sumselbar mencerminkan keinginan kuat masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan pemerataan pembangunan yang selama ini dirasa kurang maksimal. Wacana ini diharapkan terus bergulir hingga mencapai realisasi.