KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID – Tarian tradisional sering menjadi bagian penting dalam pesta pernikahan, baik yang diadakan di gedung maupun di ruang terbuka. Selain sebagai hiburan bagi tamu undangan, tarian ini memberikan kesan sakral dan mewah yang memperkuat suasana adat serta budaya dalam pernikahan.
Penampilan tari tradisional tidak hanya mengisi waktu tetapi juga membuat suasana lebih berkesan. Bagi para penari, tampil di acara sakral seperti pernikahan adalah kehormatan tersendiri, terlebih jika pengantin berasal dari keluarga pejabat atau tokoh masyarakat.
BACA JUGA:Saksi HDCU dan Enos-Yudha Mantapkan Kesiapan, Siap Kawal Suara di TPS
BACA JUGA:KPU Palembang Gelar Simulasi Pemilu 2024 di TPS 10 Kelurahan Kamboja
Berikut adalah tujuh tarian tradisional yang sering ditampilkan dalam pesta pernikahan dan memiliki makna mendalam:
1. Tari Gelombang Pasambahan
Tarian khas Minangkabau ini menggabungkan gerakan silat gelombang dan keanggunan Pasambahan. Tarian ini melambangkan penghormatan kepada kedua mempelai sekaligus menyongsong mereka dalam kehidupan baru.
2. Tari Pagar Pengantin
Asli dari Palembang, tarian ini sering dibawakan oleh pengantin wanita sebagai simbol melepas masa lajang. Tari Pagar Pengantin menjadi momen terakhir sebelum pengantin resmi menjadi seorang istri.
BACA JUGA:Mudahnya Bayar Obat di Instalasi Farmasi dengan BRImo
BACA JUGA:Layanan Digital dan Inovasi KUR, Kunci Kepuasan Nasabah BRI di Lubuklinggau
3. Tari Sirih Kuning
Tari khas Betawi ini menggunakan daun sirih kuning sebagai properti utama. Dibawakan oleh pasangan pria dan wanita, sirih kuning diberikan oleh penari kepada pengantin pria sebagai simbol penghormatan dan doa.
4. Tari Gambyong Pareanom
Tarian dari Jawa Tengah ini dikenal dengan pakaian berwarna kuning dan hijau. Warna kuning melambangkan kemakmuran, sedangkan hijau menyimbolkan kesuburan, memberikan harapan baik untuk kehidupan pengantin baru.
BACA JUGA:Harus Menang Lawan Arab Saudi, Erick Thohir Siap Mundur Jika Gagal
5. Tari Baelan Dadas
Tarian khas suku Dayak Ma'anyan ini dibawakan oleh penari wanita yang disebut Wadian Dadas. Tarian ini menggambarkan seekor burung cantik, Wurung Jue, yang membawa keberkahan dan kebahagiaan untuk pasangan pengantin.
6. Tari Bedhaya Manten
Karya Sultan Hamengku Buwono IX, tarian ini berasal dari Yogyakarta dan dibawakan dalam prosesi Panggih. Tarian ini menggambarkan momen sakral saat pengantin bertemu pertama kali sebagai pasangan suami istri.