Mengungkap Sejarah dan Kondisi Terkini Gunung Anak Krakatau: Potensi Bahaya yang Terus Mengintai

Jumat 15 Nov 2024 - 12:01 WIB
Reporter : Kemas A Rivai
Editor : Novis

Akhirnya, pada tahun 1930, muncul sebuah pulau baru yang dikenal sebagai "Anak Krakatau."

Anak Krakatau terus tumbuh hingga hari ini. 

Gunung ini mengalami beberapa letusan skala kecil hingga menengah yang terus menambah tinggi dan ukurannya. 

Anak Krakatau dikenal sangat aktif dan sering mengalami erupsi, meskipun tidak sebesar letusan tahun 1883. 

Pada 2018, letusan dan longsoran Anak Krakatau kembali memicu tsunami di Selat Sunda yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan di pesisir Banten dan Lampung.

BACA JUGA:Wings Air Kembali Operasikan 10 Rute Penerbangan di NTT Setelah Erupsi Gunung Lewotobi

BACA JUGA:Sejarah Wali Songo: Dari Sunan Gresik Hingga Sunan Gunung Jati, Peran dalam Penyebaran Islam dan Budaya Jawa

Pentingnya Krakatau dalam Studi Vulkanologi

Gunung Krakatau, dengan sejarah panjang letusan besar dan dampaknya yang signifikan terhadap manusia dan lingkungan, menjadi objek studi penting dalam ilmu vulkanologi. Krakatau memberikan wawasan tentang :

Dampak letusan besar terhadap iklim global, di mana abu dan gas vulkanik dapat menyebabkan perubahan iklim jangka pendek.

Pengaruh letusan terhadap kehidupan laut dan ekosistem sekitar.

Proses pembentukan pulau vulkanik baru, seperti yang terlihat dalam perkembangan Anak Krakatau.

Krakatau dan anaknya akan terus dipantau karena potensi letusannya yang dapat berdampak besar bagi masyarakat di sekitarnya dan bahkan bagi wilayah yang lebih jauh lagi.

Kategori :