Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengungkapkan bahwa BEI akan terus berkomitmen untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para investor mengenai mekanisme perdagangan SSF serta potensi risiko dan return yang terkandung dalam produk ini.
Ia berharap ke depannya lebih banyak Anggota Bursa yang akan ikut berpartisipasi dalam perdagangan derivatif di BEI.
“Kami berharap lebih banyak Anggota Bursa yang ikut serta dalam perdagangan SSF, dan tidak hanya tiga yang sudah ada sekarang. Partisipasi yang lebih luas akan memeriahkan pasar derivatif di Indonesia,” ungkap Iman.
Meningkatkan Resiliensi Pasar Modal Indonesia
Menurut Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, hadirnya SSF di pasar modal Indonesia diharapkan dapat meningkatkan likuiditas, jumlah investor, dan daya tahan pasar terhadap fluktuasi global.
“Dengan adanya produk derivatif ini, kami berharap investor dapat memanfaatkannya sebagai alternatif investasi untuk mengoptimalkan keuntungan, baik melalui capital gain maupun sebagai sarana hedging saat pasar sedang turun,” katanya.
Jeffrey juga menyatakan bahwa kehadiran SSF ini diharapkan dapat menarik lebih banyak minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia, yang pada akhirnya akan meningkatkan stabilitas dan daya saing pasar modal Indonesia di kancah global.
Peluncuran Single Stock Futures (SSF) oleh BEI merupakan langkah besar dalam mengembangkan pasar derivatif di Indonesia.
Produk ini tidak hanya memberikan peluang bagi investor untuk mengoptimalkan keuntungan melalui strategi trading yang lebih fleksibel, tetapi juga memperkuat struktur pasar modal Indonesia.
Dengan adanya SSF, BEI semakin memperkaya variasi produk investasi di Indonesia dan membuka peluang bagi para investor untuk meraih keuntungan lebih besar dengan risiko yang terkelola.