Pada abad ke-20, seiring dengan berkembangnya teknologi dan modernisasi, Sungai Lais mulai bertransformasi dari jalur transportasi utama menjadi sumber daya bagi kehidupan masyarakat sekitar.
Sungai ini menjadi tempat masyarakat mencari ikan, sumber air, dan lokasi berkumpul bagi komunitas setempat.
Selain sebagai bagian penting dari sejarah dan perdagangan, Sungai Lais juga memiliki peran dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat.
Banyak komunitas yang bermukim di sekitar sungai ini menjadikan aliran airnya sebagai tempat berinteraksi sosial, ritual adat, dan tradisi lokal.
Salah satu tradisi yang masih berlangsung adalah kegiatan lomba perahu yang diadakan saat perayaan Hari Kemerdekaan, memperlihatkan betapa sungai ini tetap menjadi simbol kebersamaan dan semangat warga Palembang.
Seiring berjalannya waktu, Sungai Lais menghadapi berbagai tantangan, terutama masalah pencemaran akibat limbah rumah tangga dan industri yang meningkat.
Aliran sungai yang dahulu bersih kini mengalami kerusakan ekologis yang cukup serius, yang berdampak pada kehidupan biota air dan masyarakat di sekitarnya.
Namun, berbagai pihak telah berupaya untuk menjaga keberlangsungan Sungai Lais sebagai salah satu warisan kota. Pemerintah kota dan komunitas lokal telah menggalakkan program pembersihan sungai serta kampanye kesadaran lingkungan kepada masyarakat. Upaya ini diharapkan dapat mengembalikan kejernihan Sungai Lais sehingga tetap menjadi sumber kehidupan bagi generasi mendatang.
Keberadaan Sungai Lais sebagai bagian dari sejarah dan identitas Palembang tetap memiliki potensi untuk dikembangkan, terutama dalam sektor pariwisata.
Dengan adanya program pelestarian lingkungan, diharapkan sungai ini bisa menjadi destinasi ekowisata yang menarik, sekaligus sebagai edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.
Pemerintah Kota Palembang telah mencanangkan beberapa rencana untuk merevitalisasi area sekitar sungai, menjadikannya tempat yang nyaman bagi wisatawan dan masyarakat.
Sungai Lais merupakan cerminan perjalanan panjang Palembang dari masa ke masa.
Dari pusat perdagangan, jalur kolonial, hingga peran ekologisnya kini, sungai ini tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan budaya kota.
Upaya menjaga keberlanjutan Sungai Lais bukan hanya tentang melestarikan alam, tetapi juga tentang menghargai dan merawat warisan yang telah diturunkan oleh nenek moyang, demi masa depan Palembang yang lebih baik.