PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Dalam upaya mendukung pemberdayaan perempuan dan generasi milenial, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang, Ratu Dewa dan Prima Salam (RDPS), menggagas Yayasan Gerakan Melati Merah Delima.
Yayasan ini dirintis oleh Dewi Ratu Dewa dan Putri Prima Salam sebagai wadah pengembangan keterampilan kreatif bagi perempuan serta generasi muda di Palembang.
Menurut Dewi, Gerakan Melati Merah Delima lahir dari dorongan untuk memberdayakan perempuan agar mereka dapat berkontribusi lebih luas di masyarakat.
“Kami mendirikan gerakan ini karena banyak perempuan yang belum sepenuhnya diberdayakan dan masih terkungkung oleh stigma bahwa mereka hanya bisa mengurus rumah tangga. Padahal, perempuan memiliki potensi luar biasa yang bisa dikembangkan,” ujar Dewi.
BACA JUGA:RDPS Berkomitmen Atasi Masalah Banjir dan Perbaiki Rumah Tidak Layak Huni di Palembang
BACA JUGA:Ratu Dewa Berikan Apresiasi Ojol, Lindungi Perusakan Atribut Kampanye RDPS
Gerakan ini bertransformasi menjadi yayasan yang diharapkan mampu memberi dampak positif dalam memberdayakan perempuan dan milenial Palembang melalui kegiatan seni dan kreativitas.
Salah satu kegiatan unggulannya adalah pelatihan merangkai bunga. Kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk melatih keterampilan, tetapi juga untuk menyalurkan emosi dan ekspresi seni.
Dengan merangkai bunga, peserta bisa mendapatkan perasaan nyaman, bahagia, dan sekaligus mengembangkan kreativitas mereka.
“Merangkai bunga tidak hanya menghasilkan karya seni, tetapi juga menjadi sarana untuk menenangkan jiwa. Hal ini dapat memberi dampak positif, baik bagi peserta maupun bagi para penikmatnya,” jelas Dewi lebih lanjut.
Aktivitas tersebut juga menjadi sarana untuk meningkatkan produktivitas dan keterampilan, sekaligus membangun ide-ide kreatif baru di kalangan masyarakat.
BACA JUGA:Pendidikan Jadi Prioritas, RDPS Siap Bekali Anak Muda Palembang dengan Beasiswa ke Luar Negeri
Putri menambahkan bahwa kegiatan Gerakan Melati Merah Delima mendapat dukungan luas, termasuk dari generasi Gen Z dan milenial.
“Anak muda sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka melihatnya sebagai peluang untuk belajar sesuatu yang bermanfaat, bahkan membuka peluang usaha,” kata Putri.