PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID – Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan seorang siswi SMP di Prabumulih yang tampak duduk termenung dengan wajah sedih.
Video tersebut memicu perbincangan, karena disebutkan bahwa siswi tersebut dikeluarkan dari kelas oleh seorang guru hanya karena tidak membawa buku Bahasa Inggris.
Dalam video yang beredar, seorang pria yang merekam kejadian tersebut menyampaikan keluhan terkait perlakuan yang diterima siswi tersebut.
Menurutnya, siswa tersebut diusir dari kelas saat jam pelajaran berlangsung karena tidak memiliki buku Bahasa Inggris.
BACA JUGA:Daihatsu Kumpul Sahabat Dukungan bagi Pelaku UMKM Lokal di Balikpapan
BACA JUGA:Pesan Jokowi untuk Cik Ujang, 'Yang Penting Berusaha'
Pria tersebut meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Wali Kota Prabumulih untuk segera menindaklanjuti kasus ini.
"Assalamualaikum, untuk Bapak Kepala Dinas Pendidikan, tolong tindak lanjuti oknum guru di SMP Negeri Prabumulih dan Kepala Sekolah, karena ada siswi yang mengaku dikeluarkan hanya karena tidak membawa buku Bahasa Inggris," ujar pria tersebut sambil merekam video yang menampilkan wajah murid yang terlihat sedih.
Ia juga menambahkan bahwa ada dugaan bahwa oknum guru tersebut mengajar Bahasa Inggris dan bahkan menyuruh teman-teman sekelas untuk menyoraki siswi yang bersangkutan.
BACA JUGA:Panduan Memilih Laptop Terbaik untuk Belajar Daring dan Offline, Dijamin Anti Lemot dan Awet!
BACA JUGA:Buruan Dicoba! Cara Klaim Saldo DANA Tanpa Verifikasi KTP 8 November 2024
Pihak Dinas Pendidikan Bereaksi
Menanggapi video yang viral tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, Riduan, melalui Sekretaris Disdik, Pedro Santoso, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai kejadian tersebut.
Pihak Disdik pun telah memanggil Kepala Sekolah serta oknum guru yang diduga terlibat dalam insiden itu.
Namun, Pedro menyampaikan bahwa menurut pengakuan pihak sekolah dan sejumlah siswa yang hadir, kejadian tersebut tidak sepenuhnya seperti yang digambarkan dalam video.
Ia menjelaskan bahwa sebelumnya telah ada kesepakatan antara guru dan murid agar siswa membawa kamus Bahasa Inggris ke sekolah.