PRABUMULIH - Gara-gara banjir akibat luapan Sungai Lematang, Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau Water Intake Payuputat membuat PDAM Tirta Prabujaya merugi. Tak tanggung-tanggung, jumlah kerugian mencapai Rp65 juta. “Kerugian tersebut disebabkan tak beroperasionalnya IPA Payuputat, IPA Cambai, IPA kantor dan juga IPA Lubuk Guo. Akibatnya, air bersih ke rumah pelanggan juga disetop," ujar Dirut PDAM Tirta Prabujaya, Ari Fajar.
BACA JUGA : Saluran Irigasi Ancam PersawahanPenghentian pengoperasionalan IPA ini, sambung pria penggemar tanaman bongsai dan burung bekicau, lantaran pihaknya tidak mampu mengolah air baku yang berasal dari Sungai Lematang. “Jadi karena banjir, air baku yang kita ambil dari Sungai Lematang sangat keruh akibat bercampur lumpur dan pasir yang melebihi ambang batas kewajaran. Akibatnya, kami tak mampu mengolahnya,” tuturnya.
Selain air baku yang sangat keruh dan bercampur lumpur dan pasir, kondisi diperparah dengan banyaknya sampah yang menumpuk pada pipa induk di IPA Payuputat. “Sampah kiriman dari Muara Enim dan Lahat menumpuk di pipa penyedotan, kami sudah berupaya membersihkannya tapi karena tumpukannya sudah cukup banyak,” imbuhnya.
Ari Fajar meminta maaf ke pelanggan PDAM Tirta Prabujaya, atas ketidaknyamanan pelayanan dari PDAM Tirta Prabujaya. “Tentunya kami meminta maaf dan meminta pengertian dari pelanggan karena ini faktor alam yakni terjadi banjir. Kami akan berupaya secepat mungkin mengembalikan kondisi seperti semula,” tukasnya. (chy)