Tanaman-tanaman ini tidak hanya memberikan hasil yang dapat dijual di pasar, tetapi juga berperan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan sekitar.
Dahulu, area Sungai Jawi dikenal dengan buah durian. Sungai Jawi di Kecamatan Kalidoni, Palembang, tidak hanya menyimpan sejarah sebagai jalur transportasi dan pusat aktivitas ekonomi.
Di masa lalu, kawasan ini terkenal dengan kebun-kebun durian yang menghiasi tepiannya. Banyak penduduk yang mengingat masa-masa ketika Sungai Jawi dipenuhi dengan pohon durian yang berbuah lebat.
Durian-durian dari Sungai Jawi memiliki cita rasa yang khas dan menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
Setiap musim durian, penduduk sekitar sungai mengadakan festival kecil untuk merayakan panen durian, menarik pengunjung dari berbagai daerah untuk mencicipi buah "raja" ini langsung dari pohonnya.
Namun, seiring waktu, urbanisasi dan perubahan penggunaan lahan menyebabkan berkurangnya pohon-pohon durian di sekitar Sungai Jawi.
Kini, upaya pelestarian dan penghijauan mulai digalakkan untuk mengembalikan kejayaan masa lalu.
Masyarakat dan pemerintah lokal bekerja sama dalam menanam kembali pohon-pohon durian dan berbagai tanaman lainnya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan warisan budaya daerah ini.
“Benar dahulu dari Sungai Jawi, banyak masyarakat membawa hasil kebun berupa durian untuk dijual. Kalua dulu jualnya memang keranjangan. Bukan satu persatu."
"Tapi, buah durian asal Sungai Jawi, memang enak. Ada ciri khas, dan kini tidak lagi kita temui,” ujar Sudarmi warga Mata Merah.
Hasil buah durian dari Sungai Jawi ini sendiri masih bisa dinikmati Masyarakat hingga tahun 2005. “Diatas tahun 2005 sudah sulit untuk mendapatkan buah durian dari Sungai Jawi.
Harga duriannya juga bervariasi, tetapi lebih murah dibanding harus membeli di pasar Lemabang. Umumnya durian yang dijual bukan durian pereman atau masakan. Tetapi memang jatuh dari pohon,” kata dia.
Hasil buah lain yang juga bisa didapat dari Sungai Jawi yakni rambutan, manggis, mangga, embem serta beberapa buah lainnya.
Kini Sungai Jawi sudah banyak berubah fungsi. Banyak pohon durian ditebang warga dan diganti dengan tanaman lengkuas.
“Kalau hasil lengkuas cukup lumayan pak. Harga kita jual saja bisa RP 8 ribu perkilogramnya. Menanam lengkuas tidak perlu berkali-kali. Cukup satu kali, dipelihara dari rumput dan bisa dipanen berkali-kali,” kata Abbas, warga setempat.
Dua tahun yang lalu, Sungai Jawi, mendapatkan bantuan dari TNI AD untuk membangun serta mendapatkan jaringan air bersih.