Selain survei elektoral, lembaga SPIN juga mengadakan FGD dan analisis kualitatif terkait kapasitas kepemimpinan para paslon, serta memotret sejumlah permasalahan terkini yang perlu diatasi oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang mendatang. Antara lain masalah pengangguran, banjir, kerusakan jalan, premanisme dan pungli.
Mawardin menilai figur Yudha Pratomo dan Baharudin lebih siap dalam memimpin Kota Palembang dibandingkan paslon lain. Menurutnya, kesiapan ini tergambar jelas dari pemahaman yang mendasar seputar isu-isu pembangunan, dalam sejumlah forum diskusi dan debat publik.
Keunggulan kualitatif Yudha Pratomo juga ditopang dengan artikulasi komunikasi yang matang sebagai figur intelektual jebolan Inggris, tentunya memiliki jaringan internasional, serta belum terbelenggu dengan lingkaran elite status quo.
BACA JUGA:Ratu Dewa-Prima Salam Kantongi 8 Kursi, Dapat Rekomendasi Gerindra, Duet Maju Pilwako Palembang
BACA JUGA:Potensi Empat Pasang Maju Pilwako Palembang, Bagindo: Fitrianti-Arie Saling Melengkapi
Mawardin menyebut, paslon Yudha Pratomo - Baharudin merupakan dua sosok yang memiliki latar belakang akademik dan pengalaman profesional yang komplit, mencerminkan spirit pembaharuan dan perubahan. Sehingga terbentuk desain pembangunan yang berbasis pada berpikir lokal bertindak global (think locally, act globally).
“Portofolio dan jejak rekam Yudha Pratomo lebih relevan untuk menjawab tantangan kontemporer Kota Palembang saat ini, mengingat dia punya kapasitas, kompetensi dan pemikiran visioner untuk menduniakan Kota Palembang sebagai kota maju, semacam Neo-Sriwijaya 4.0. Sedangkan Baharudin seorang politisi teknokrat yang penuh terobosan sekaligus organisator hebat yang bergelut di lapangan,” ungkap Mawardin.
“Itulah sebabnya kelas menengah dan massa akar rumput Kota Palembang tampaknya semakin melirik paslon nomor urut tiga ini, termasuk diaspora Palembang di mana-mana semakin serius untuk mendorong pemimpin mumpuni guna memajukan Kota Palembang,” kata dia.
Ia juga menyampaikan, agenda, gagasan dan platform pembangunan yang dituangkan dalam program-program paslon Yudha Pratomo - Baharudin paling progresif, terukur, luar biasa (extraordinary) dan sesuai kebutuhan masyarakat Kota Palembang, sedangkan paslon lain masih normatif dan biasa saja (ordinary).
“Tentu saja politik itu berlangsung dinamis fluktuatif, nanti kita lihat di hari H bagaimana keputusan akhir warga pemilih di Kota Palembang, yang penting para pemimpin mengedepankan politik gagasan yang solutif, tidak sekadar mencari kursi semata,” tutup Mawardin.