Waspada, Bisa Makan Korban, Cuaca Ekstrem Intai Sumsel, Paling Sering Angin Puting Beliung

Minggu 03 Nov 2024 - 22:24 WIB
Reporter : tim
Editor : Edi Sumeks

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Cuaca ekstrem masih mengintai wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). Saat hujan lebat turun, kerap disertai angin kencang yang merobohkan pohon hingga memporak-porandakan rumah/bangunan. Peristiwa ini telah terjadi di beberapa kabupaten/kota di Sumsel. Silih berganti. Bahkan sampai ada yang menimbulkan korban jiwa.

Seperti akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sabtu (2/11), pukul 15.30 WIB. Dampaknya menyebabkan kerusakan kios, rumah warga, serta beberapa kontainer UMKM di alun-alun kota.

Dilaporkan, sekitar 20 kepala keluarga (KK) di Jl Kol Wahid Udin dan 15 KK di Jl Merdeka, Kelurahan Kayuara terdampak langsung cuaca ekstrem itu. "Atap-atap kios dan rumah warga berhamburan terkena hembusan angin kencang," kata Kepala BPBD Kabupaten Musi Banyuasin, Pathi Riduan. 

Dia menambahkan, saat ini masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang sering muncul di musim ekstrem. Terutama angin kencang, tanah longsor, dan banjir. Pathi juga mengingatkan, beberapa kecamatan memiliki risiko tinggi terhadap tanah longsor, terutama daerah yang berada di bantaran Sungai Musi.

 Kecamatan-kecamatan yang rawan longsor antara lain Sanga Desa, Babat Toman, Lawang Wetan, Lais, Sekayu, Keluang, dan Bayung Lencir. “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya warga di bantaran sungai agar selalu waspada, karena banjir dan tanah longsor dapat terjadi kapan saja,” imbuhnya.

BACA JUGA:Fenomena Hujan Es dan Potensi Cuaca Ekstrem: Peringatan BMKG serta Pakar untuk Waspada Dampaknya

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Menghantam Lubuklinggau, Satu Rumah Roboh Diterjang Angin Kencang

Penjabat (Pj) Bupati Musi Banyuasin, Sandi Fahlepi, langsung turun tangan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana alam. Bantuan yang diberikan berupa sembako dan berbagai perlengkapan lain yang dibutuhkan oleh para korban. Dia berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban warga yang kios dan rumahnya mengalami kerusakan.

“Minimal bantuan ini bisa meringankan korban yang kios jualannya dan rumahnya rusak diterjang angin kencang,” ujar Sandi. Ditambahkan, petugas BPBD stand by 24 jam untuk menangani masalah bencana alam. 

Daerah lain yang diterjang angin puting beliung yakni Kota Lubuklinggau. Pada Jumat (1/11), sekitar pukul 18.40 WIB, angin kencang merusak tujuh rumah warga di RT 6 dan RT 3, Kelurahan Lubuk Tanjung, RT 3, Kelurahan Tanjung Aman, serta RT 5 Kelurahan Megang dan Pasar Satelit.

Data sementara Dinas Sosial (Dinsos) Kota Lubuklinggau, enam dari tujuh rumah mengalami kerusakan berat. Atap-atapnya beterbangan akibat terjangan angin. Satu rumah yang mengalami kerusakan ringan milik Koko Wahyudi di RT 6, Lubuk Tanjung, yang kehilangan sebagian kecil atapnya.

BACA JUGA:Perubahan Cuaca Ekstrem di Palembang: Siang Terik Berawan, Malam Hujan Petir Waspadai Hari Ini

BACA JUGA:Waspada! BMKG Rilis Peringatan Dini untuk Cuaca Ekstrem di Sumatera Selatan

"Warga yang terdampak kerusakan berat mengungsi ke tempat keluarga mereka," ungkap Novi, pembina Taruna Siaga Bencana (Tagana) sekaligus staf Dinas Sosial Lubuklinggau.

Dinsos menyiapkan bantuan berupa pakaian, terpal, kasur, selimut, dan bahan makanan untuk para korban. Novi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi angin puting beliung, terutama saat musim peralihan cuaca seperti sekarang. Fenomena ini sering terjadi saat perubahan cuaca mendadak dari panas terik pada siang hari menjadi mendung di sore hari. 

Kategori :