Event Musi Run menjadi kompetisi lomba lari paling bergengsi di Sumsel, karena Harian Sumatera Ekspres tidak main-main soal rule dan standar yang diberlakukan. Setara dengan event Maraton tingkat internasional, seperti Tokyo Maraton, London Maraton dan lain-lainnya.
“Kami menggunakan chip di setiap nomor dada peserta. Chip ini yang menghitung waktu tempuh peserta sampai ke finis, sehingga hasil pemenang dapat akurat dan tidak menimbulkan perselisihan. Penggunaan chip ini sama seperti event maraton internasional, seperti Tokyo Marathon dan sejenisnya," tegasnya.
BACA JUGA:Karyawati Bank Korea Turun di Sumeks Musi Run 2024, Zella: Targetkan Personal Best
Kemudian, aspek lainnya seperti Rest Fresh Man juga sudah diperhitungkan. Dimana untuk kategori 5K menggunakan satu titik. "Sedangkan untuk kategori 10K, titik Rest Fresh Man ada 2 titik,” ucapnya.
Arie menjelaskan, di setiap Rest Fresh Man, peserta akan mendapatkan pita sebagai tanda sudah sampai ke titik tersebut. “Jika sampai ke finis, pita itu digunakan untuk mengambil medali," jelasnya.
Event Musi Run memiliki standar dalam menentukan pemenang, yang sudah menjadi aturan. “Pemenang ditentukan berdasarkan waktu tercepat, dan terkualifikasi dengan benar, dan harus WNI. Kalaupun ada peserta WNA dan tercepat, statusnya cuma penggembira," tegasnya.
Kata Arie, semua orang tahu olahraga lari merupakan olahraga paling murah. Karena tidak membutuhkan biaya yang mahal. Semua usia dengan berbagai gender, menyukai olahraga paling merakyat ini.
"Dengan event Musi Run ini, diharapkan bisa menjadi sport tourism di Kota Palembang khususnya, dan Sumatera Selatan umumnya. Untuk semakin memperkenalkan event ini ke kancah regional maupun nasional, panitia menonjolkan icon Jembatan Ampera, serta dipusatkan di Jakabaring Sport City (JSC)," bebernya.
BACA JUGA: Lomba Lari Sekaligus Promosikan Wisata, PMPB Kota Palembang Siap Sukseskan Sumeks Musi Run 2024
BACA JUGA:Ikut Sumeks Musi Run Jaga Kebugaran Tubuh, Motivasi dr Yuli dari Komunitas Derm Runners
Sebab sesuai tujuannya, event ini dilaksanakan untuk menjadi penggerak yang ampuh untuk pembangunan dan kemajuan suatu wilayah. Kemudian, sebagai ajang promosi pariwisata dan budaya Kota Palembang.
"Melalui kegiatan ini, tidak hanya kunjungan peserta. Tapi juga melibatkan pembangunan infrastruktur lokal, dan Kota Palembang dan Sumsel menjadi ikon baru destinasi sport tourism,” imbuhnya.