BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Banyuasin semakin memanas. Kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Banyuasin saling lapor ke Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Banyuasin.
Untuk paslon nomor urut 1 Askolani - Netta Indian menjadi yang pertama melapor ke Bawaslu terkait black campaign, start campaign.
BACA JUGA:Survei Terbaru Pilkada Banyuasin: Paslon No. 1 dan No. 2 Bersaing Ketat, Begini Reaksi Keduanya!
BACA JUGA:Empat TPS Khusus Didirikan untuk Pilkada Banyuasin
Tak berselang lama, tim Asta kembali lagi melaporkan paslon no urut 2 terkait pemberian sembako kepada masyarakat di Kecamatan Talang Kelapa. Pembagian sembako itu dilakukan tim relawan paslon no urut 2 yang terdaftar di KPU Banyuasin
Selain lapor ke Bawaslu, tim paslon no urut 1 juga melaporkan organisasi yang tergabung dalam paslon no urut 2 ke Polres Banyuasin atas pencemaran nama baik.
Rupanya, tim paslon no urut 2 Slamet - Alfi juga melaporkan paslon no urut 1 ke Bawaslu Banyuasin terkait mengajak anak kecil dalam giat kampanye, dan money politic.
Tim paslon no urut 2 menilai paslon no urut 1 sengaja melibatkan anak-anak dalam giat kampanye yang dilaksanakan tim mereka.
Harapan kedua paslon bupati dan wakil bupati Banyuasin itu melalui tim, yaitu sama sama menginginkan paslon untuk diskualifikasi dalam Pilkada Banyuasin.
Terpisah, Muslim anggota Bawaslu Banyuasin Divisi Pencegahan Humas dan Parmas ketika dikonfirmasi membenarkan kalau kedua paslon telah melapor ke Bawaslu Banyuasin. "Laporannya telah kita terima,"katanya.
Laporan kedua paslon ini akan ditindaklanjuti secara profesional oleh Bawaslu Banyuasin sesuai dengan aturan yang berlaku.
Diketahui, pasangan calon bupati dan wakil bupati Banyuasin Askolani - Netta Indian (ASTA) nomor urut 1 ini didukung partai pengusung yaitu PDIP (7 kursi), Golkar (7 kursi) dan Hanura (1 kursi).
BACA JUGA:Bakal Head to Head, ASTA-SELFI. Dua Pasang Kandidat Pilkada Banyuasin Siap Deklarasi
BACA JUGA: 12 Program Strategis HDCU, Selaras Visi Sumsel Maju untuk Semua
Dan delapan partai non parlemen yaitu partai politik non parlemen seperti Partai Gelora, Perindo, Garuda, PSI, Ummat, PBB, Buruh, dan PPP.