MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID - Debat publik pertama untuk calon kepala daerah Kabupaten Muara Enim berlangsung Senin malam (21/10) di Ballroom Hotel Novotel Palembang.
Empat paslon yakni nomor urut 1 Dr H Ahmad Rizali - Dr Shinta Paramitha Sari, nomor urut 2 H Edison SH MHum - Sumarni MSi, nomor urut 3 Dr H Nasrun Umar - Lia Anggraini SH MH, dan nomor urut 4 Ramlan Holdan - Ropi Alex Chandra menyampaikan program unggulan.
Sementara sebagai panelis yakni Prof Dr Febrian SH MS, Prof Didik Susatyo, Darma Wijoyo, Mada Apriandi Zuhir, Dr Andrieas Rinaldo, dan Dr Ahamd Sofyan. ‘’Debat ini bukan ajang bermusuhan, tapi sarana memperkenalkan visi, misi dan gagasan para kandidat,’’ ujar Ketua KPUD Muara Enim, Rohani SH.
Sementara itu, paslon nomor urut 1 H Ahmad Rizali - Shinta Paramitha menyampaikan akan dilakukan perekrutan 30 persen tenaga kerja yang harus warga Muara Enim. "Juga ada pengembangan SDM serta insentif untuk para guru ngaji," ungkapnya.
Selain itu, mereka akan melakukan pengembangan wilayah untuk perekonomian. Rencananya akan dilakukan di Kecamatan Gelumbang. "Di sana akan menjadi salah satu pusat perekonomian masyarakat," terangnya.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Tegaskan: Tak Ada Tempat Bagi Pejabat dan Pengusaha Nakal!
BACA JUGA:Modal Usaha Barang Bekas Dikhianati Rekan Bisnis, Pengusaha di Palembang Laporkan ke Polisi
Paslon No 2 Edison - Sumarni mengatakan, salah satu programnya memberdayakan penjahit lokal untuk program baju seragam sekolah gratis. "Selain itu, juga meningkatkan minat baca untuk mengatasi buta huruf termasuk nantinya peningkatan kapasitas perempuan untuk kesetaraan gender," ungkapnya.
Paslon 3, H Nasrun Umar - Lia Anggraini menyampaikan, harus adanya pemerataan pembangunan termasuk sarana transportasi. "Ternasuk transportasi air. Kawasan perairan seperti Muara Belida akan dikembangkan fasilitas pendukungnya sehingga bisa menjadikan daerah tersebut sebagai lumbung pangan," tegasnya.
Terakhir, paslon 4, Ramlan Holdan - Ropi Alex Chandra mengatakan harus ada perbaikan infrastruktur terutama daerah terluar seperti Lubai dan Gelumbang agar perputaran ekonominya tetap di Muara Enim tidak keluar daerah. "Lalu, peningkatan BUMDes. Akan ada peningkatan kapasitas SDM dan juga menata pengelolaannya. Lalu, pengembangan Semendo sebagai kawasan wisata baru untuk sumber perekonomian dan pendapatan daerah," ungkapnya.