"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari mempersekutukan-Mu dengan sesuatu yang aku ketahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu dari apa yang tidak aku ketahui." (HR. Ahmad)
5. Mengingat Kematian dan Akhirat
Mengingat bahwa kehidupan dunia ini sementara dan semua perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat bisa menjadi motivasi untuk menjaga niat tetap lurus. Orang yang selalu mengingat kematian akan lebih cenderung memperbaiki niat karena sadar bahwa penghargaan dan pujian manusia tidak ada nilainya di hadapan Allah.
6. Perbanyak Ibadah Sendiri dan di Tempat Tersembunyi
Melakukan ibadah secara pribadi, misalnya shalat malam atau sedekah yang tidak diketahui orang lain, akan membantu melatih diri untuk tidak tergantung pada pujian manusia. Ini juga merupakan bentuk upaya menjaga keikhlasan.
7. Menghindari Pujian Berlebihan
Jika mendapatkan pujian, cobalah untuk tidak terjebak dalam keinginan menerima lebih banyak pujian. Berterimakasih dengan wajar, dan kembalikan semua pujian kepada Allah SWT yang telah memberi kemampuan untuk melakukan kebaikan tersebut.
8. Sering Berintrospeksi
Luangkan waktu untuk melakukan muhasabah (introspeksi diri) setelah ibadah. Tanyakan kepada diri sendiri, "Apakah niatku tadi murni karena Allah?" Evaluasi ini penting agar riya tidak masuk ke dalam hati tanpa disadari.
BACA JUGA:Aisyah RA Sosok Terhormat yang Berperan Penting dalam Sejarah Islam
BACA JUGA:Abu Lahab: Paman Nabi Muhammad SAW yang Menentang Dakwah Islam, Begini Sejarahnya!
9. Bergaul dengan Orang-orang Shalih