Berbahan Baku dari Mentimun, Aman untuk Kulit

Senin 21 Oct 2024 - 19:24 WIB
Reporter : Rendi
Editor : Edi Sumeks

Inovasi Prodi Teknologi Hasil Pertanian Unsri Ciptakan Sabun Organik

SUMATERAEKSPRES.IDSecara umum sabun terbuat dari tiga jenis bahan minyak, yaitu minyak sawit, minyak kelapa, serta minyak zaitun. Namun kali ini Dosen Prodi Teknologi Hasil Pertanian Unsri mencoba membuat sabun padat organik mentimun. Seperti apa teknologinya?

Neni - PALEMBANG

SABUN merupakan campuran senyawa natrium dan asam lemak, dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya, berbentuk padat, berbusa, dan digunakan sebagai bahan pembersih tubuh. Dosen Prodi Teknologi Hasil Pertanian Unsri, Citra Defira menerangkan bahan utama pembuatan sabun antara lain minyak produk turunan kelapa dan kelapa sawit, serta garam natrium atau kalium. 

Dalam pembuatan sabun terjadi reaksi saponifikasi atau reaksi penyabunan. “Saponifikasi merupakan reaksi pencampuran antara trigliserida (minyak atau lemak) dengan basa kuat (NaOH atau KOH), sehingga menghasilkan sabun yang berupa garam natrium dan asam lemak/minyak berupa gliserin,” ungkapnya, kemarin.  

Dikatakan, sabun mempunyai sifat membersihkan karena memiliki gugus polar dan non polar yang dapat mengikat berbagai kotoran pada kulit. “Sabun digunakan juga untuk membasmi bakteri atau jamur yang menempel,” tegasnya. Hanya saja permasalahan kerap muncul setelah pemakaian sabun, kadang timbul reaksi alergi atau ketidakcocokan kulit dengan kandungan bahan kimia pada sabun yang dapat menyebabkan iritasi. 

BACA JUGA:Keistimewaan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024, Tradisi Berpadu dengan Inovasi Modern

BACA JUGA:Connext Powered by PLN: Wadah Inovasi dan Kolaborasi Startup Energi di Tahun 2024

Menurutnya, sabun yang baik adalah sabun yang tidak hanya aman untuk kulit, tetapi juga mampu memberikan proteksi dari radikal bebas serta menjaga kesehatan kulit. “Karena itulah kami mencoba mengembangkan sabun yang bebas dari kandungan bahan kimia sintetis dan dibuat menggunakan bahan-bahan alami, atau dikenal sabun organik,” terangnya. 

Diakuinya, sabun dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sabun cair dan sabun padat. Sabun padat organik memiliki efek pembersihan yang efektif dan dapat meminimalisir timbulnya alergi dan iritasi bagi orang yang memiliki kulit sensitif. Sabun padat organik yang ramah lingkungan dipilih karena dibuat dari bahan-bahan alami seperti minyak nabati dan bahan-bahan tambahan alami lainnya seperti sereh, lidah buaya, kopi, serta mentimun.

“Nah mentimun merupakan buah yang mengandung vitamin C dan flavonoid sebagai zat antioksidan serta kadar air yang tinggi yang sangat baik untuk merawat kesehatan dan kelembaban, serta menjaga kulit dari radikal bebas yang dapat merusak sel,” bebernya. 

Bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan sabun padat organik dari mentimun adalah natrium hidroksida (NaOH) atau soda api berbentuk padat, minyak kelapa, minyak sawit, ekstrak mentimun, kulit mentimun, serta essential oil sebagai pewangi alami dan antibakteri. Alat-alat yang digunakan di antaranya blender, oven pengering, timbangan digital, penyaring, mangkuk kaca ukuran kecil dan besar, pengaduk, hand blender, bubble wrap, cetakan es batu, cetakan sabun silikon, gloves, masker dan lainnya.

BACA JUGA:Inovasi Kapolres Muba Budidaya Jamur Merang

BACA JUGA:Tak Harus Mahal, tapi Efisien dan Bermanfaat, Juri Kompetisi Inovasi Tuntaskan Verifikasi Lapangan

Tahapan pembuatan sabun padat organik mentimun terdiri dari tahap persiapan dan pembuatan. Tahap persiapan dimulai dari menyiapkan 2 buah mentimun ukuran sedang, lalu dikupas dan dipotong kecil agar mudah diblender. Kulit mentimun dikeringkan menggunakan oven pengering (suhu 70°C; selama ±3 jam) hingga kering maksimal, yang nanti digunakan untuk bahan scrubber pada sabun. 

Setelah mentimun dihaluskan dengan blender, air sari mentimun dimasukkan ke dalam cetakan es batu dan dibekukan selama ±2 jam. Selanjutnya, soda api ditimbang sebanyak 76 g. Kemudian, disiapkan juga minyak sawit sebanyak 275 mL dan minyak kelapa sebanyak 175 mL.

Kategori :