Namun, rekomendasi mengonsumsi minuman bervitamin C setelah makan ini sebaiknya tanpa gula. Sebaliknya, jika es jeruk yang dikonsumsi ternyata mengandung gula, itu malah justru dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Penelitian yang terbit di jurnal BMC Nutrition (2017),minum minuman manis termasuk jus buah setelah makan protein dapat menghambat metabolisme tubuh. Bahkan, menurut peneliti utama studi tersebut Shanon Casperso, hal ini karena kalori tambahan yang dikonsumsi dari minuman manis cenderung tidak dikeluarkan oleh tubuh.
Hal ini memicu penumpukan lemak di dalam tubuh bertambah dan diperlukan lebih banyak sehingga menurunkan efisiensi metabolisme. Kendati demikian, bukan berarti minum es jeruk setelah makan bakso tidak boleh sama sekali.
Minum es jeruk setelah makan protein tetap boleh asalkan es jeruk yang diminum sebaiknya tanpa gula atau pemanis tambahan.
Selain mitos dan fakta terkait bakso, ada beberapa mitos fakta lain terkait minum es teh setelah makan yang beredar di masyarkaat.
BACA JUGA:Bisnis Es Teh di Musim Panas: Beli 3 Gratis 1, Pesan Mudah Lewat WA
BACA JUGA:Wajib Tau, Ini Dampak Minum Es Teh Manis Setelah Makan untuk Kesehatan
1. Minum es teh setelah makan menyebabkan obesitas
Banyak orang percaya minum es teh setelah makan dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas.
Anggapan ini kurang tepat alias mitos. Dikutip dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang menyebabkan gemuk bukanlah es maupun tehnya, melainkan gula yang terkandung di dalam es teh. Jika es teh dikonsumsi dalam dosis yang cukup dan tanpa gula maka tidak akan memicu obesitas.
2. Minum es teh setelah makan menyebabkan pilek
Menurut Universitas Airlangga (Unair), virus penyebab flu memang bisa mengontaminasi air atau es batu yang dijual di pasaran.
Namun, jika es teh yang diproduksi menggunakan bahan-bahan bersih maka tidak akan menyebabkan pilek. Supaya lebih aman diminum, es teh sebaiknya dibuat sendiri di rumah dengan air dan es batu yang sudah terjamin kebersihannya.
3. Tanin yang terkandung dalam es teh berbahaya
Banyak orang yang percaya tanin yang terkandung di dalam es teh berbahaya karena mengganggu penyerapan nutrisi makanan.
Padahal, anggapan ini kurang tepat. Faktanya, menurut studi yang terbit di jurnal Molecular Nutrition & Food Research (2009) tanin bermanfaat dalam mencegah berbagai macam penyakit.
Mirip seperti senyawa polifenol lainnya, tanin punya sifat antioksidan dan antimikroba yang berfungsi dalam mencegah infeksi, pembengkakan, hingga kerusakan sel pemicu kanker. Oleh karena itu, zat tanin yang terkandung di dalam es teh bisa dibilang tidak berbahaya selama dikonsumsi secara benar dan tidak berlebihan.