Spin Off Syariah Butuh Modal Rp1 T

Jumat 17 Mar 2023 - 00:39 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

*BSB Dapat Dana Penyertaan dari 5 Daerah

PALEMBANG - Modal  PT Bank Pembangunan Daerah Sumsel dan Bangka Belitung (BSB) semakin besar. Pasalnya, bank pelat merah itu menerima dana penyertaan modal dari  dari lima daerah, yakni Muratara, OKU Timur, Palembang, Banyuasin, Bangka Selatan. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2022 di Wyndham Hotel, kemarin (16/3). "Iya kita dapat dana penyertaan modal di tahun berjalan," katanya.

Dengan dana ini tentu semakin memudahkan BSB melakukan ekspansi bisnis ke depannya. "Market bisnis akan semakin dimaksimalkan dengan dana penyertaan modal ini," ucap dia.

Salah satunya, rencana spin of unit usaha syariah. Selain memang ada rencana penggabungan UUS BPD Bank Jambi dan UUS BSB. Ini akan dibicarakan ada waktu sekitar enam bulan. Mengingat modal dibutuhkan sekitar Rp1 triliun untuk spin off. "Nantinya akan terus dikaji dan hal yang diperlukan target tahun ini," ucap dia.

Soal kinerja, Bank Sumsel Babel membagikan dividen sebesar Rp322,87 miliar atau tumbuh 33,06% (yoy) dari tahun buku 2021 sebanyak Rp242,65 miliar. Dividen ini disetor ke kas daerah sebagai pendapatan asli daerah (PAD) sesuai dengan share lembar saham yang dimiliki pemegang saham.

BACA JUGA : Inovasi SMBR Diganjar Penghargaan Selain itu, laba tahun 2022 mencapai Rp701,20 miliar atau tumbuh 12,17% (yoy) dibanding tahun 2021 sebesar Rp625,14 miliar. Untuk laba bersih setelah pajak tahun 2022, Bank Sumsel Babel mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar Rp538,11 miliar atau tumbuh 10,88% (yoy) dibandingkan tahun buku 2021 sebesar Rp485,30 miliar.

BACA JUGA : Helat Daihatsu Urban Fest
Adapun peningkatan laba ini ditopang kenaikan pendapatan bunga 3,12% dan penurunan beban bunga sebesar -6,84% dibanding tahun 2021. Seiring dengan besarnya laba Bank Sumsel Babel, EPS (Earning per Share) pendapatan per lembar saham tahun 2022 turut mengalami peningkatan.

Pada tahun 2022, EPS sebesar Rp474.390 atau tumbuh 6,98% (yoy) jika dibandingkan EPS tahun 2021 EPS sebesar Rp443.421. Bank Sumsel Babel juga mengalami peningkatan atau pertumbuhan yang cukup baik di beberapa sektor kinerja selama tahun 2022. Di antaranya, aset tahun 2022 sebesar Rp35,30 triliun atau tumbuh 11,62% (yoy) dibandingkan tahun 2021 Rp31,63 triliun.

Kemudian, kredit tahun 2022 naik menjadi Rp20,90 triliun atau tumbuh 10,49% (yoy) dibandingkan tahun 2021 Rp18,92 triliun. Lalu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun 2021 menjadi Rp27,34 triliun atau tumbuh 9,31% (yoy) dibandingkan tahun 2021 Rp25,01 triliun. DPK didominasi dana masyarakat sebesar Rp21,21 triliun atau meningkat 1,45% (yoy) dibandingkan tahun 2021 Rp20,91 triliun.

Pada RUPS tahunan ini, pemegang saham Bank Sumsel Babel juga melakukan RUPS Luar Biasa untuk memperpanjang masa jabatan jajaran direksi, sekaligus penggantian posisi Oktiandi dari Jabatan Direktur Operasional. Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengapreasiasi kinerja positif yang dicapai BSB karena keuntungan yang diperoleh perusahaan daerah ini akan berdampak langsung dengan PAD.

"Sudah berjalan dengan baik, sesuai tuntutan dari kita sebagai pemegang saham tadi dilaporkan keuntungan naik dan aset naik," kata dia yang diwawancarai seusai RUPS. Hanya saja dia berharap, BSB untuk terus aktif membantu pengembangan BUMDes dan menjalankan rencana ekspansinya. Dari hasil RUPS, BSB membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan unit usaha syariah Bank Jambi. (yun/fad)

Tags :
Kategori :

Terkait