Benarkah Ada Cinta Pada Pandangan Pertama, Yuk Simak Disini Penjelasannya

Sabtu 19 Oct 2024 - 05:30 WIB
Reporter : Srimulat
Editor : Srimulat

SUMATERAEKSPRES.ID - Anda termasuk orang yang percaya akan cinta pada pandangan pertama? Ternyata, meskipun tampak tidak nyata dan hanya ada di drama Korea, ada orang yang merasakannya. Apakah fenomena ini memang benar adanya? Hal ini kerap kali dikaitkan dengan istilah love at first sight alias cinta pada pandangan pertama.

Ternyata ada teori yang bisa menjelaskannya. Dilansir dari doktersehat, beberapa alasan mengapa seseorang merasa jatuh cinta meskipun baru pertama kali bertemu:
1.    Tertarik secara fisik

Seseorang yang tertarik kepada orang lain secara fisik pada awal pertemuan bisa merasakan love at first sight! Hal ini mengacu pada sebuah penelitian yang termuat dalam Journal of Neuroscience. Para peneliti menemukan, seseorang bisa langsung memutuskan apakah orang lain menarik atau tidak dalam waktu singkat.

Hal inilah yang pada akhirnya memicu ketertarikan. Berdasarkan penelitian tersebut, fenomena cinta pada pandangan pertama tidak bisa terjadi tanpa adanya ketertarikan awal tersebut.

BACA JUGA:Mitos Pohon Cinta di Pulau Kemaro, Pasangan yang Mengukir Nama Akan Langgeng

BACA JUGA:Apa Iya Edelweis Jadi Simbol Cinta Abadi? Ini Penjelasannya

2.    Ada reaksi kimia pada otak
Ketertarikan kepada orang lain tidak bisa terlepas dari reaksi kimia yang terjadi pada otak Anda. Saat merasa jatuh cinta, otak akan melepas hormon dopamin dan serotonin.

Dopamin adalah hormon yang mengatur motivasi dan keinginan seseorang. Banyak yang mengenal hormon ini sebagai hormon kebahagiaan. Sementara itu, hormon serotonin juga terkenal sebagai hormon kebahagiaan. Seperti dopamin, serotonin dapat memengaruhi suasana hati dan emosi seseorang.

Karena reaksi kimia itu, Anda mungkin merasakan keterikatan secara instan kepada seseorang. Nah, selama otak Anda merasa bahwa mereka juga merasakan hal yang sama, senyawa itu akan tetap aktif. Baca Juga: Perbedaan Cinta dan Obsesi: 18 Tanda yang Harus Dicermati

3.    Efek ‘halo’
Melansir Simply Psychology, efek halo terjadi ketika kesan terhadap seseorang, perusahaan, atau produk secara keseluruhan hanya dilihat melalui satu karakteristik atau sifatnya.

Mengetahui efek ini memengaruhi persepsi Anda terhadap seseorang, Anda pun akan merasa seakan sedang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan si Dia.
4.    Terbuka terhadap segala kemungkinan

Anda bisa merasa sedang jatuh cinta pada pandangan pertama ketika memang sedang membuka hati. Menurut seorang antropolog perilaku, Helen Fisher, Ph.D., ketika terbuka untuk cinta dan bersedia untuk terlibat dalam hubungan cinta, maka ruang untuk ‘cinta pada pandangan pertama’ akan tercipta dengan sendirinya.

BACA JUGA:Ini 6 Tanda Hubungan Kamu Hanya Nafsu Belaka Bukan Cinta

BACA JUGA:Edelweis Putri Mbah Maridjan, Simbol Cinta dari Merapi

5.    Menyalahartikan hasrat sebagai cinta
Saat merasa tertarik kepada seseorang pada pandangan pertama, bisa saja Anda salah mengira antara cinta atau hanya hasrat belaka.

Ketertarikan yang intens tanpa mengetahui orang tersebut dengan baik bisa saja hanya berlandaskan nafsu semata. Melansir Men’s Health, hasrat ini biasanya muncul pada awal hubungan atau dalam fase kasmaran. Lantas, apakah hasrat bisa berkembang menjadi cinta? Meski sulit untuk mengetahui kapan hal ini akan terjadi, tetap saja ada kemungkinannya.

Cinta pada pandangan pertama menurut psikologi bisa saja merasa jatuh cinta pada seseorang pada pandangan pertama. Namun, bagaimana tinjauan psikologi terkait fenomena ini? Menurut penelitian di University of Groningen, cinta pada pandangan pertama sebenarnya bisa menjadi ilusi positif.

Kategori :