BACA JUGA:Keseruan dalam Game Naruto, Ultimate Ninja Storm yang Telah Terjual 10 Juta Unit
BACA JUGA:Waspadai Bermain Game Bisa Menjadi Haram, Ini Penjelasan Ulama
Anak-anak usia diantara 9 - 10 tahun yang bermain video game dengan durasi waktu di atas rata-rata, tidak ada perbedaan kecerdasan dengan anak yang bermain game dalam waktu yang lebih sedikit.
Untuk menguatkan data sebelumnya, para peneliti selanjutnya melibatkan sekitar 5.000 anak-anak dengan waktu penelitian selama dua tahun.
Hasilnya cukup mengejutkan bahwa anak usia 12 tahun yang bermain video game mempunyai 2,5 poin IQ lebih banyak daripada biasanya.
Penelitian lain di tahun 2020 dengan target orang dewasa usia antara 60 hingga 80 tahun juga menyimpulkan hal menarik.
Hasilnya, mereka yang bermain game seperti Super Mario 3D World atau Angry Birds mempunyai peningkatan memori selama empat minggu.
Penelitian Lebih Lanjut
Memang, penelitian menunjukkan bahwa orang yang bermain game mempunyai peningkatan kemampuan kognitif. Hanya saja, para ilmuwan masih belum memahami kenapa hal itu dapat terjadi.
Di sisi lain, kendati ada beberapa temuan yang cukup menjanjikan tentang hubungan antara game dan kecerdasan atau kepintaran, namun hal tersebut masih belum cukup.
Artinya, masih dibutuhkan bukti lagi untuk memberikan dukungan klaim yang menyebutkan video game dapat membuat seseorang menjadi lebih pintar.
Hanya saja, paling tidak sudah ada bukti kuat bahwa bermain game tidak akan membuat otak atau pikiran menjadi lemah (maladaptif)
. Itu dapat menjadi pembanding dengan anggapan yang selama ini beredar di tengah masyarakat.
BACA JUGA:Cara Praktis Menentukan Arah Kiblat Menggunakan HP, Tanpa Kompas Tradisional
BACA JUGA:Nah Loh, OJK Cabut Izin 15 Bank, Ini Daftar Lengkapnya dan Penyebabnya!
Ternyata walau dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara game juga kecerdasan, namun setidaknya game terbukti tidak menurunkan kemampuan otak.