Kekhawatiran seperti itulah yang membuat para ilmuwan merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh.
Mereka lebih penasaran terhadap efek positif game terhadap kepintaran seseorang.
sampai saat ini, game atau aplikasi asah otak masih dianggap cara yang efektif serta mudah guna meningkatkan kemampuan kognitif.
Dengan memainkan game teka-teki, game ingatan/memory serta sejenisnya memang bisa mengasah kemampuan otak.
Di awal permainan, mungkin otak bakal membutuhkan waktu untuk menyelesaikan permainan.
Namun, seiring dengan waktu, kemampuan otak bakal semakin bertambah dalam menyelesaikan game sejenis.
Itu merupakan bukti kalau kemampuan otak dalam bidang tersebut bakal meningkat. Bukan cuma itu, secara teori, kecerdasan umum juga bakal turut meningkat.
BACA JUGA:Keren, Jude Bellingham di Sampul EA Sports FC 25: Inilah Fitur dan Harga Game Sepak Bola Terbaru!
BACA JUGA:Zakat Jadi Game Changer, Kemenag Fokus pada Disabilitas dan Lansia
Sedangkan berdasarkan perspektif penelitian, yang menjadi fokus utama dari para ilmuwan yaitu efek yang dihasilkan dari sebuah game.
Apakah bisa meningkatkan keterampilan pada game tertentu atau menghasilkan peningkatan kognitif yang lebih luas.
Ilmuwan pun membuat perbedaan antara efek terjauh serta efek terdekat yang dihasilkan dari bermain game.
Efek dekatnya contohnya apakah bermain satu game memori atau teka-teki bisa meningkatkan kemampuan pada game memori lainnya.
Adapun untuk efek jauhnya yakni apakah bermain game tersebut bisa menghasilkan perbaikan serta meningkatkan kecerdasan atau kemampuan kognitif.
Pada tahun 2020 yang lalu, beberapa peneliti dari Institut Karolinska di Swedia melihat data 9.000 anak-anak di Amerika.
Mereka menemukan fakta menarik yang bisa mengatasi kekhawatiran masyarakat selama ini.