PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Calon gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) nomor urut 2, Ir H Eddy Santana Putra MT, mengaku dia tidak menjanjikan visi misi yang muluk-muluk untuk menjadi gubernur Sumsel. Hanya niat baik untuk membawa perubahan besar bagi Provinsi Sumsel menuju era baru.
Bersama pasangan calon wakil gubernurnya Dr Riezky Aprilia SH MH, mereka ingin memajukan Sumsel menjadi lebih baik, lebih baru, dan lebih indah. “Sumsel harus berubah, menjadi provinsi yang lebih modern dan sejahtera bagi warganya," ujar Eddy, saat bersilaturahmi ke Graha Pena Sumatera Ekspres, Jumat pagi (11/10).
ESP, sapaan akrab Eddy Santana Putra, menyinggung upayanya untuk mengembalikan kejayaan Sumsel. Sebagaimana dia membangun Kota Palembang, saat dia menjabat Wali Kota Palembang dua periode, 2003-2008 dan 2008-2013.
Sebab, selepas tidak lagi menjabat Wali Kota Palembang, kata ESP, kota empek-empek ini tidak mengalami kemajuan. ”Saya pikir penerus saya akan mudah, sebab Palembang sudah saya bikin bagus. Ternyata, tidak ada kemajuan oleh wali kota ataupun Pj. Bahkan mengalami kemunduran,” sesalnya.
Menurutnya, mengembalikan Kota Palembang seperti kejayan massa lampau, membutuhkan waktu sekitar 13 tahun. "Ingin balekke kejayaan Palembang perlu 3 tahun. Jadi kita ketinggalan 10 tahun, ditambah 3 tahun, jadi 13 tahun,” klaimnya.
BACA JUGA:Tiga Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Ditetapkan KPU Sumsel untuk Pilkada 2024
ESP pun mengaku banyak keluhan masyarakat Kota Palembang kepadanya. Mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, infrastruktur, air bersih, lampu jalan, hingga soal sampah. “Kuomong, Insya Allah kita kembalikan. Itu kalau jadi gubernur,” ucapnya.
Bukan dia mengabaikan daerah lain, tapi perlu membenahi Kota Palembang, sebagai pintu gerbang utama Sumatera Selatan. Kota Palembang yang lebih baik, akan menjadi kunci untuk kemajuan seluruh Provinsi Sumsel.
Dia berbagi cerita, pernah diminta oleh Penjabat (PJ) Wali Kota Palembang untuk memberikan saran dalam menata kota. "Waktu itu, Pj Wako diperintahkan Mendagri Pak Tito Karnavian untuk belajar dengan saya. Saya katakan, buat Palembang bersih dan terang itu dulu," sebutnya.
Masalah pendidikan, menurutnya juga perlu segera dibenahi. Khususnya tingkat SMA/SMK, disebutnya tidak terurus setelah diambil alih provinsi dari kabupaten/kota. ”Mau pindah sekolah dari agak pinggir ke lebih pinggir, dimintai uang Rp8 juta. Ini fakta, bukan isu. Ibu-ibu itu datang ke rumah saya, malam sebelum pengundian nomor urut kemarin,” sebutnya.
Karena itu dia menegaskan, bila dia terpilih menjadi gubernur Sumsel, akan menggratiskan sekolah dan kesehatan. “Kesehatan juga berobat cukup pakai KTP. Sebab saya mendapati kasus, mendatangi saya juga. Punya KIS, tapi BPJS Kesehatan menunggak. Disuruh lunasi dulu, baru bisa berobat. Sedih,” ucapnya.
BACA JUGA:PDIP Umumkan 13 Nama Calon Gubernur Gelombang Pertama, Belum Ada dari Sumsel
BACA JUGA:Kepala Desa di OKI Hadiri Silaturahmi Bakal Calon Gubernur Sumsel, Berikut Alasannya
Masalah Pelabuhan Tanjung Carat yang menurutnya sampai saat ini tidak jelas, juga akan jadi perhatiannya. ”Saya di Komisi V DPR RI kemarin, sudah mengamatinya. Tapi waktu itu provinsi yang ego mau membangunnya, tidak berhasil. Sekarang pusat yang turun. Kalau saya jadi gubernur, paling tidak sudah mulai pembangunan,” kata insinyur dari Teknik Sipil Universitas Sriwijaya itu