PALEMBANG - Polemik terkait pelantikan Wakil Bupati (Wabup) Muara Enim, Ahmad Usmarwi Kaffah berimbas pada perpecahan di lingkup ASN Pemkab Muara Enim. Ada yang pro terhadap pelantikan Wabup dan pemberhentian Pejabat Bupati (PJ) Muara Enim, Kurniawan, namun ada juga yang kontra. "Kami mohon Pak Gubernur supaya bisa amanah dan jangan terlalu mendzolimi silahkan kerjakan tugas.
Baca Juga : Pelantikan Wabup Muara Enim, Penggugat Minta Tahan Diri Hormati Proses Hukum Segera lantik Pak Usmarwi, mengingat saat ini juga pemberhentian SK Pj Bupati Muara Enim juga telah keluar. Jadi, apalagi yang harus di tunggu?," ucap Denni Kristian, penanggungjawab aksi pendukung pro-Kaffah di Kantor Gubernur Sumsel beberapa saat yang lalu. Denni menyampaikan akibat polemik terkait posisi Wabup Muara Enim ini juga mengakibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bumi Serasan Sekundang menjadi terbelah. Ada yang pro dan menjadi pendukung bagi pelantikan Usmarwi Kaffah, ada pula yang yang kontra, dalam artian mendukung PJ.Bupati Muara Enim yang saat ini dijabat oleh Kurniawan yang notabene merupakan alumni STPDN/IPDN ini. Baca Juga : Soal Pelantikan Wabup Muara Enim, Dua Kubu Saling Berhadapan Soal alasan dari pihak yang pro ke PJ.Bupati Muara Enim yang berdalih harus menunggu putusan PTUN, Denni yang juga merupakan fungsionaris MPC Pemuda Pancasila (PP) punya jawaban sendiri. "Silahkan saja proses di PTUN berjalan, dan tidak mengganggu proses pelantikan. Sekali lagi kami meminta Pak Gubernur untuk tidak menunda-nunda pelantikan Usmarwi Kaffah," imbuhnya.(kms)
Kategori :