Akibatnya, prestasi mereka turun di bawah standar. Selain itu, beberapa siswa tampak kesulitan memahami konsep yang lebih kompleks.
Langkah Penyelesaian:
Setelah melakukan evaluasi, saya mengadopsi beberapa pendekatan berikut:
- Pembelajaran Berdiferensiasi: Saya menyesuaikan materi dengan gaya belajar siswa. Siswa visual dibantu dengan gambar dan video, sementara siswa kinestetik diberi tugas yang melibatkan aktivitas fisik atau eksperimen langsung.
BACA JUGA:Syarat dan Mekanisme Mengurus NRG Bagi Peserta Lulus PPG Guru Tertentu Tahap 1
BACA JUGA:Wuling Binguo EV: Mobil Listrik Futuristik dengan Diskon Hingga Rp43 Juta, Ini Keunggulannya!
- Meningkatkan Keterlibatan Siswa: Saya memperbanyak kegiatan diskusi kelompok dan permainan edukasi. Teknologi seperti kuis interaktif dan aplikasi belajar online juga dimanfaatkan untuk menambah minat siswa.
- Pendampingan Individu: Saya memberikan bimbingan tambahan kepada siswa yang menghadapi kesulitan dengan menyederhanakan konsep yang rumit.
- Motivasi dan Hubungan Personal: Saya meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan siswa yang kurang termotivasi untuk memahami masalah mereka dan membantu membangkitkan minat belajar. Saya juga melibatkan orang tua dalam upaya meningkatkan motivasi siswa.
Hasil dari Pendekatan Ini:
Setelah beberapa bulan menerapkan strategi ini, saya melihat peningkatan yang signifikan.
Siswa yang sebelumnya kurang bersemangat mulai menunjukkan ketertarikan dalam belajar, aktif bertanya, dan berpartisipasi dalam diskusi. Hasil evaluasi mereka juga meningkat drastis.
Meski peningkatan pemahaman tidak langsung terjadi, hasil yang dicapai cukup memuaskan.
Pelajaran yang Dipetik:
Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa pentingnya fleksibilitas dalam mengajar.
Setiap siswa memiliki kebutuhan belajar yang berbeda, dan sebagai guru, kita perlu menyesuaikan metode pengajaran untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut.