PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen Pol Dr Marthinus Hukom SIk MH beserta jajaran melakukan Deklarasi Anti-Narkoba dan pencanangan Prabumulih sebagai Kota Bersinar (Bersih dari Narkoba), kemarin (10/10).
Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba.
BACA JUGA: BNN RI Bertekad Miskinkan 3 Gembong Narkoba Palembang, Sita TPPU Senilai Rp64 Miliar
Komjen Pol Marthinus Hukom dalam kesempatan itu mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama menciptakan lingkungan bersih dan sehat tanpa narkoba karena hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan juga seluruh masyarakat.
“Ini konsensus seluruh masyarakat Indonesia, lewat salam sehat tanpa narkoba. Bagian komitmen kita untuk terus mencegah dan mengantisipasi serta memerangi narkoba bersama,” kata Marthinus.
Dalam kesempatan itu pula, dia mengaku sudah mendapatkan informasi sepak terjang dan kerja keras di bawah pimpinan Wali Kota Prabumulih dan jajarannya yang menjalin kolaborasi serta komitmen dalam hal menangani isu-isu narkoba.
"Salah satu bentuk penanganan kita adalah kolaborasi dan rasa-rasanya sudah diaplikasikan di Prabumulih terkait kolaborasi itu," sebutnya.
Pihaknya juga sangat menghormati dan sangat salut kepada budaya di Prabumulih "Mbah Tulung Gawe" atau gotong-royong yang merupakan kolaborasi yang bersifat ikonik karena mengangkat nilai-nilai yang terjalin di masyarakat.
Masih kata Marthinus, strategi yang sudah dilakukan Pemkot Prabumulih adalah kolaborasi dan dia berharap Prabumulih dapat menjadi role model seluruh BNNK di Republik Indonesia.
"Pendekatan budaya, adat dan sistem yang dibangun Pemkot Prabumulih bisa kita adopsi dan diaplikasikan di tempat lain," ajaknya.
Dijelaskan Marthinus, ada 3,3 juta warga Negara Indonesia yang terpapar dan tercengkram narkoba dimana di antaranya ada anak-anak generasi kita yang masih hijau, sebanyak 312 ribu remaja kita yang terpapar dan terjerat narkoba.
Disamping itu, kata dia, fenomena terbaru narkoba tidak hanya menyasar para orang kaya atau anak pejabat tapi merambah sampai ke kampung-kampung dan menyasar para petani, pekerja, perkebunan, nelayan, pekerja, buruh dan semuanya menjadi sasaran target.
Untuk itu, dengan adanya deklarasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Prabumulih untuk aktif dalam program pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan ini juga menunjukkan keseriusan BNN RI dalam menangani masalah narkoba di daerah, serta memberikan dukungan kepada pemerintah daerah untuk menciptakan Prabumulih yang lebih aman dan sehat.