JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Salah satu program unggulan Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas adalah Kemandirian Pesantren.
Sejak diluncurkan pada tahun 2021, sebanyak 3.576 pesantren telah merasakan manfaat dari program ini.
"Kemandirian Pesantren adalah bentuk pengakuan negara atas peran pesantren dalam sejarah perjuangan dan pembangunan bangsa," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Acara ini juga sekaligus menandai dimulainya peringatan Hari Santri 2024, yang telah memasuki tahun ke-10 sejak pertama kali diperingati pada 22 Oktober 2015.
BACA JUGA:Terobosan Baru! Aplikasi Qur'an Kemenag Kini Hadir dengan Terjemahan Bahasa Gayo
BACA JUGA:Kemenag Muara Enim Lakukan Penyegaran
Pada kesempatan tersebut, hadir pula jajaran Kementerian Agama, tokoh-tokoh ormas keagamaan, serta para pengasuh dan santri dari berbagai pesantren.
Menag Yaqut menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk membangun pesantren yang mandiri secara ekonomi, sehingga dapat melaksanakan perannya dalam pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat dengan lebih baik.
Program Kemandirian Pesantren tidak hanya berupa pelatihan dan pendampingan, tetapi juga bantuan inkubasi bisnis.
Pada tahap awal, sebanyak 105 pesantren menerima bantuan dengan anggaran total Rp37,45 miliar.
BACA JUGA:8.744 Pelamar CPNS Kemenag 2024 Lulus Pasca Sanggah, Cek Namamu!
Pada tahun 2022, jumlah pesantren yang mendapat bantuan meningkat menjadi 504, dengan total bantuan sebesar Rp46 miliar.
Memasuki tahun ketiga, program ini semakin berkembang dengan menjangkau 1.467 pesantren dan total bantuan sebesar Rp245,55 miliar.
Pada tahun 2024, Kemenag menyiapkan anggaran sebesar Rp160,50 miliar untuk mendukung 1.500 pesantren.