SUMATERAEKSPRES.ID - Di balik penampilan wajah yang bersih dan sehat, terdapat mikroorganisme kecil yang sering tak terdeteksi, salah satunya adalah tungau Demodex folliculorum.
Tungau ini, yang sering dijuluki tungau wajah, hidup di folikel rambut dan mengonsumsi sel-sel kulit mati.
Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelebihan jumlah tungau ini dapat mengakibatkan masalah kulit yang serius.
Setiap individu, kecuali bayi baru lahir, membawa tungau ini di wajahnya. Tungau Demodex, yang memiliki ukuran 0,2-0,4 milimeter dan delapan kaki, biasanya tidak menimbulkan masalah.
BACA JUGA:Susu Sapi atau Susu Ikan? Ini Perbedaan dan Manfaatnya untuk Kesehatan
BACA JUGA:Kosmetik Ilegal Tanpa Izin Edar: Kenali Ciri-Ciri dan Dampaknya untuk Kesehatan
Namun, ketika populasinya meningkat, dampak negatif pada kulit dapat muncul, termasuk jerawat, rosacea, dan bahkan demodicosis.
Penyebab dan Penularan Tungau Demodex
Menurut laporan dari Medical News Today, tungau ini umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menjadi masalah bagi orang dengan sistem imun yang lemah.
Mereka yang sedang mengonsumsi steroid, memiliki riwayat kanker, atau mengidap HIV/AIDS berisiko lebih tinggi mengalami masalah akibat keberadaan tungau ini.
Tungau Demodex dapat ditularkan melalui kontak langsung, seperti berbagi tempat tidur atau sentuhan wajah.
Hal ini menjadikan pentingnya menjaga kebersihan pribadi untuk mencegah penularan dan pertumbuhan tungau.
BACA JUGA:Ini Dia Manfaat Daun Sirih Merah Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Tips Menjaga Kesehatan dan Kelembaban Kulit Wajah di Musim Hujan
Gejala yang Ditimbulkan oleh Tungau Demodex
Gejala akibat gigitan tungau ini seringkali muncul mendadak. Beberapa tanda yang mungkin muncul meliputi:
- Sensasi terbakar dan gatal pada kulit.