SUMATERAEKSPRES.ID - Lorong Kebon Gede di Palembang, yang namanya berarti "kebun besar," menyimpan sejarah menarik sebagai kawasan pertanian yang kini bertransformasi menjadi pemukiman padat.
Sebelum perubahannya, kawasan ini dikenal sebagai lahan subur yang melambangkan potensi agraris kota.
Palembang memiliki sejarah yang kaya, berfungsi sebagai pusat perdagangan dan budaya sejak era Kerajaan Sriwijaya.
Nama-nama tempat di kota ini, termasuk Lorong Kebon Gede, mencerminkan warisan sejarahnya.
BACA JUGA:Sungai Kapuran Tinggal Jalan dan Pemukiman, Dulu Jadi Pusat Gudang Kapur, Material Bangunan BKB
BACA JUGA:Rahasia Lorong Serengam Palembang, Dari Sungai Mistis Hingga Simpan Kisah Pahlawan yang Terlupakan
Perubahan Kawasan
Lorong Kebon Gede telah mengalami perkembangan signifikan, beralih dari lahan pertanian menjadi kawasan permukiman.
Fenomena ini mencerminkan arus urbanisasi yang pesat di Palembang, yang membawa dampak bagi pola hidup masyarakat.
Keberagaman Budaya
Seperti banyak area lainnya di Palembang, Kebon Gede dihuni oleh berbagai kelompok etnis. Keberagaman ini menciptakan lingkungan yang kaya dengan tradisi dan kebiasaan lokal, menjadikan kawasan ini unik dan menarik.
BACA JUGA:Palembang Kota Air yang Hilang? Ini Fakta Mencengangkan Sungai Tengkuruk, Ada Mistisnya Lho!
Arsitektur Tradisional
Di tengah perkembangan modern, beberapa bangunan di Lorong Kebon Gede masih mempertahankan arsitektur tradisional Palembang.
Struktur ini menjadi saksi bisu dari sejarah, memberikan gambaran tentang cara hidup masyarakat di masa lalu.
Aktivitas Sosial dan Budaya
Lorong ini juga menjadi pusat berbagai kegiatan sosial dan budaya. Perayaan hari besar keagamaan dan acara komunitas sering digelar, memperkuat solidaritas antarwarga dan menghidupkan nilai-nilai kebersamaan.
BACA JUGA:Terbongkar! Rahasia Nama Jalan Sungai Sahang Palembang, Punya Cerita Legendaris yang Bikin Merinding