SUMATERAEKSPRES.ID – Lorong Sawah yang terletak di Kecamatan Ilir Barat II menyimpan sejarah yang kurang dikenal oleh banyak warga.
Nama lorong ini, meski tak banyak dibahas dalam literatur, menyiratkan perubahan signifikan dari fungsi lahan di kawasan tersebut.
Menurut penuturan masyarakat setempat, Lorong Sawah pada masa Kesultanan Palembang Darussalam dikenal sebagai pusat pertanian yang subur.
Letaknya yang berdekatan dengan Sungai Musi membuatnya ideal untuk pertanian dan irigasi.
BACA JUGA:Pasar Honda Vario Bekas di Palembang, Banyak Pilihan dengan Harga Bersahabat
BACA JUGA:Syarat Lulus SKD CPNS 2024, Penting untuk Diketahui Para Peserta
Namun, seiring dengan pertumbuhan populasi dan modernisasi, kawasan ini beralih fungsi menjadi pemukiman yang kini dihuni ratusan hingga ribuan penduduk.
Kini, deretan rumah berdiri kokoh menggantikan lahan persawahan yang dulunya subur. Meski masih ada sisa ruang terbuka, area tersebut telah dimanfaatkan untuk fasilitas umum dan tempat ibadah, seperti masjid dan lahan bermain bagi anak-anak.
"Orang-orang tua dahulu sering mengatakan bahwa Lr Sawah adalah kawasan pertanian. Dulu, lokasi ini sangat bergantung pada Sungai Musi sebagai sumber pengairan.
BACA JUGA:CATAT, Ini Loh Daftar Uang Rupiah Yang Sudah Dicabut BI, Segera Tukarkan Sebelum Batas Waktu!
BACA JUGA:HDCU dan Enos-Yudha Terima Dukungan dari Ikatan Keluarga Minang OKU Timur
Namun saat ini, tidak ada lagi sawah. Semua telah menjadi pemukiman, karena jumlah penduduk terus meningkat dan lahan semakin terbatas," ujar Agus, salah satu warga setempat, pada Minggu (6/10).
Akses menuju Lorong Sawah pun terbilang mudah. Bagi pengguna kendaraan pribadi, cukup arahkan kendaraan ke Tangga Buntung dan berhenti di lorong tersebut.
Bagi penumpang angkot, bisa naik dari Ampera dengan angkot warna coklat menuju Tangga Buntung, dan meminta turun di Lorong Sawah. Ojek online juga tersedia, dengan lokasi yang bisa dicari di aplikasi.
"Meskipun lorong ini tidak luas dan jalan sempit, kendaraan roda empat sulit masuk.