SUMATERAEKSPRES.ID - Rangka dan bodi mobil, seperti halnya sepeda motor, juga memiliki risiko keropos akibat serangan karat.
Karat seringkali tak terdeteksi sejak dini dan bisa menyebar tanpa disadari.
Kondisi ini ibarat kanker yang sulit dideteksi hingga kerusakannya menjadi parah, menyebabkan bodi mobil menjadi keropos dan perbaikannya menjadi lebih kompleks serta memakan biaya tinggi.
Menurut Auto2000, karat adalah hasil dari korosi, proses oksidasi pada logam yang bisa menyebar dengan cepat dan memiliki dampak buruk jika dibiarkan.
BACA JUGA:Jual Mobil Bekas? Simak Cara Aman dan Menguntungkan untuk Beli Mobil Baru
BACA JUGA:Indeks Dolar Menguat, Rupiah Tergelincir, Apakah Ini Akan Berlanjut?
"Karat sulit dideteksi dan bila tidak segera diatasi, dapat menyebabkan bodi mobil keropos. Meski mobil dilengkapi lapisan anti karat, tidak semua bagian terlindungi, dan lapisan ini bisa terkikis seiring waktu," tulis rilisnya.
Bagian Mobil yang Rentan Terhadap Karat
Bagian yang paling rentan terkena karat adalah bagian bawah mobil, khususnya sasis atau rangka. Hal ini disebabkan seringnya area tersebut terkena cipratan air saat mobil melintasi jalan yang basah.
Engsel pintu juga rawan karat karena sering terpapar air.
Begitu pula dengan atap mobil yang sering terkena air hujan namun sering terlupakan dalam perawatan. Tanda awal karat di atap biasanya berupa gelembung kecil pada cat.
Selain itu, ruang mesin juga rentan karat karena kotoran dari area kaki-kaki mobil dapat terjebak dan menumpuk di sana.
BACA JUGA:Chery Perkuat Jaringan Dealer di Indonesia dengan Pembukaan Chery Inti Mobil Semarang
BACA JUGA:Klaim Kode Redeem Mobile Legends 2 Oktober 2024: Dapatkan Hadiah Eksklusif Hari Ini
Faktor Penyebab Karat di Mobil
Air hujan, terutama di kota-kota besar, seringkali mengandung polutan yang membuatnya lebih asam, sehingga mempercepat proses korosi pada mobil.
Selain itu, air laut juga memiliki kandungan garam yang tinggi, yang berisiko menyebabkan karat pada mobil yang sering berada di dekat pantai.