Secara bahasa, Sungai Tengkuruk berasal dari kata “kuruk” yang artinya “gali”. Kemungkinan besar, hal tersebut berhubungan dengan teknik sungai buatan di Kota Palembang.
BACA JUGA:Sungai Aur Merupakan Warisan Alam dan Sejarah yang Terkubur di Tengah Pencemaran
Dipercaya, anak-anak sungai Musi merupakan sungai buatan, kalau dilihat dari ciri aliran dan bentuknya yang lurus dan menyambung satu sama lainnya.
Penggalian sungai buatan zaman dulu karena rata-rata daerah Palembang adalah rawa-rawa dangkal. Maka untuk mempermudah transporasi, digunakan teknologi sungai buatan yang digali atau dikuruk.
"Pada masa Belanda, selain menimbun sungai, mereka juga memperlebar sungai-sungai, seperti Sungai Sekanak untuk dijadikan kanal (grachten) dengan meninggikannya memakai semen beton," Ujarnya.
Namun, Ada versi lain yang menyatakan kata “kuruk” pada Tengkuruk, artinya “masuk”. Dimana setiap kapal yang masuk ke anak sungai ini.
Harus ada bunyi bel berbunyi “teng”. Kalau sudah “teng” maka dilanjutkan dengan kata “kuruk”, masuk. Baru kemudian kapal masuk.
Pendapat lainnya mengatakan, bahwa tengkuruk berasal dari kata tengkorak. Karena banyaknya ditemukan tengkorak manusia di sungai tersebut.
"Di sekitar anak sungai ini konon katanya, banyak kuburan sejak masa lampau. Ketika pasang, maka tanah ditepi Sungai Tengkuruk akan terbis,"
"Sehingga akan kelihatan tengkorak manusia yang dikubur di sekitar sungai ini," pungkasnya. (Tin)