SUMATERAEKSPRES.ID - Pendidikan tinggi di Indonesia terus berkembang pesat, dengan munculnya berbagai jurusan anti mainstream yang hanya bisa ditemukan di perguruan tinggi tertentu di tanah air.
Jurusan-jurusan ini tidak hanya membuka peluang karier yang menarik, tetapi juga memiliki peran signifikan dalam memenuhi kebutuhan khas Indonesia.
Selain itu, jurusan-jurusan ini juga fokus pada pengembangan budaya lokal, dengan harapan dapat melahirkan generasi penerus yang menjaga warisan budaya bangsa.
Berikut adalah ulasan tentang tujuh jurusan anti mainstream yang ada di Indonesia, yang patut dipertimbangkan oleh para calon mahasiswa:
1. Teknologi Batik
Sebagai respons atas pengakuan batik oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda pada 2009, jurusan Teknologi Batik dirancang untuk melestarikan sekaligus mengembangkan seni batik dengan menggabungkan unsur teknologi dan desain.
Di jurusan ini, mahasiswa akan belajar tentang proses pembuatan batik mulai dari desain hingga teknik pewarnaan.
Program studi ini pertama kali diperkenalkan di Universitas Pekalongan, dengan tujuan utama melestarikan budaya batik Indonesia.
2. Tasawuf Psikoterapi
Jurusan ini mengkombinasikan ilmu tasawuf dan psikoterapi.
Mahasiswa akan mempelajari konsep-konsep spiritual dalam tasawuf, seperti zikir dan sufisme, serta teknik psikoterapi berbasis psikologi Barat.
3. Seni Pertunjukan Wayang
Sebagai upaya melestarikan seni wayang yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Lisan dan Takbenda, jurusan Seni Pertunjukan Wayang hadir untuk memperdalam pengetahuan tentang berbagai jenis wayang, teknik pementasan, dan tata panggung.