Kembangkan Co-Firing Biomassa

Sabtu 28 Sep 2024 - 19:58 WIB
Reporter : Andika
Editor : Dede Sumeks

Program ini melibatkan masyarakat untuk mengolah lahan kritis menjadi produktif. “Dengan kekuatan kolaborasi ini, Kementerian Pertanian dan PLN tidak hanya sukses, tetapi juga membawa kesejahteraan dan berkah.

Kesuksesan ini akan diduplikasikan di lokasi lainnya, sehingga akan embawa manfaat yang lebih masif lagi,” lanjut Darmawan. 

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara mengungkapkan, biomassa yang digunakan PLN EPI untuk memenuhi kebutuhan co-firing sebagian besar berasal dari limbah pertanian dan perkebunan. 

“Program Pengembangan Ekosistem Biomassa di Tasikmalaya ini, dilakukan dengan penanaman tanaman indigofera sebanyak 100 ribu buah.

PLN EPI juga akan menyerahkan sebanyak 205 ekor domba untuk dibudidayakan. Sebelumnya juga telah dilakukan pelatihan budidaya, sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya,” terang Iwan.

Tidak sampai di situ, Iwan juga menyampaikan penanaman tanaman energi ini dilakukan dengan sistem tumpang sari berupa cabai, tomat, dan timun.

Sehingga selain dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak dan bahan baku biomassa, juga dapat digunakan untuk penghasilan tambahan masyarakat.

"Dengan adanya program ini, PLN berharap dapat membangun ekosistem biomassa yang berkelanjutan di mana batang dan ranting tanaman energi dimanfaatkan untuk bahan baku biomassa, sedangkan daunnya dapat dimanfaa tkan untuk pakan ternak, serta cabai, tomat, dan timunnya dapat dijual sebagai tambahan penghasilan,” imbuh Iwan.

BACA JUGA:PLN-Kejati Perkuat Sinergi, Kawal Pembangunan Ketenagalistrikan

BACA JUGA:PLN Salurkan Program Pengembangan Desa, Tingkatkan Kapasitas UMK Desa Wisata

Sampai dengan triwulan III 2024, PLN EPI telah berhasil memanfaatkan biomassa untuk co-firing di 46 PLTU sebesar 3 juta ton. 

‘’Jumlah ini,  bakal ditingkatkan menjadi 10 juta ton di tahun 2025 guna memenuhi kebutuhan biomassa di 52 PLTU milik PLN,’’ ujarnya. (dik/lia)

 

Kategori :