SUMATERAEKPSRES.ID - Selama ini banyak mitos terkait sakit gigi di tengah masyakarat. Bahkan yang menyebutkan jika sakit gigi saat hamil tak boleh ke dokter gigi, benarkah mitos tersebut.
Umumnya, mitos kesehatan gigi tersebar lewat mulut ke mulut atau informasi online. Sebelum menerapkan metode tertentu, penting mencari tahu faktanya terlebih dulu. Jika dilakukan sembarangan, mitos tersebut nantinya berpotensi memperburuk kesehatan gigi.
DIlansir dari hellosehat, beberapa mitos soal sakit gigi yang telah banyak menimbulkan kesalahpahaman.
1. Penyebab sakit gigi adalah gula
BACA JUGA:Anda Alami Sakit Gigi, Gunakan Cengkeh Tapi Waspada Efek Sampingnya
BACA JUGA:Kiat Merawat Gigi Biar Tak Sensitif di Musim Panas
Konsumsi gula memang merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan dan sakit gigi. Namun, jika dapat membersihkannya dengan baik, gigi Anda akan tetap sehat. Saat gula menempel pada gigi dalam waktu yang lama, bakteri mulut akan mengubahnya menjadi asam.
Asam yang berlebihan nantinya akan menimbulkan kerusakan dan membuat gigi nyeri. Selain gula, makanan tinggi asam dan bertekstur lengket juga bisa menyebabkan sakit gigi. Meski begitu, masalah tersebut bisa dihindari apabila kebersihan gigi terjaga dengan baik.
2. Menaruh aspirin pada area yang nyeri bisa redakan sakit gigi
Menaruh aspirin pada bagian gigi yang sakit disebut bisa meredakan nyeri. Mitos tersebut tidak benar dan dapat memperparah rasa sakit atau ngilu pada gigi.
Dilansir dari Mayo Clinic, tindakan tersebut malah akan membuat peradangan semakin parah dan memicu sensasi terbakar pada gusi. Untuk meredakan nyeri, gunakanlah aspirin dengan cara meminumnya.
3. Soda diet tak menyebabkan sakit gigi
Soda diet dianggap tidak menyebabkan sakit gigi karena minim atau tidak memiliki kandungan gula. Faktanya, kandungan asam dalam soda sangatlah tinggi.
BACA JUGA:Wajib Tau, Ini Daftar Perawatan Gigi Yang Ditanggung BPJS Kesehatan
BACA JUGA:Gejala dan Penanganan Gigitan Serangga pada Anak
Tingginya asam dalam soda akan mengikis enamel dan membuat gigi berlubang. Seiring waktu berjalan, lubang tersebut nantinya akan memicu rasa sakit pada gigi. Selain itu, terkikisnya enamel juga akan membuat gigi menjadi lebih sensitif. Akibatnya, gigi jadi terasa ngilu ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang dingin.
4. Tidak boleh ke dokter gigi selama hamil
Ibu hamil dipercaya tidak boleh ke dokter gigi karena obat yang diberikan bisa memengaruhi janin.
Padahal, berobat ke dokter gigi saat hamil boleh-boleh saja untuk dilakukan. Lewat dokter gigi, ibu hamil dapat mengetahui potensi infeksi pada gigi. Jika dibiarkan, justru infeksi gigi dapat menyebar dan memengaruhi kondisi janin.