JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kembali mencetak prestasi gemilang dengan meraih tiga kategori insentif fiskal daerah.
Termasuk kategori kinerja penggunaan produk dalam negeri. Penghargaan ini diberikan dalam acara "International Seminar on Fiscal Decentralisation" yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan.
Acara penyerahan insentif berlangsung pada Rabu, 24 September 2024, di Aula Mezzanine Gedung Juanda 1, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Rabu 24 September 2024.
Dalam momen bersejarah ini, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani secara langsung menyerahkan penghargaan kepada Pj Bupati Muba, H. Sandi Fahlepi, bersama dengan perwakilan dari 13 provinsi dan kabupaten/kota lainnya.
BACA JUGA:Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi Wakili Indonesia dalam ASEAN Mayors Forum 2024
BACA JUGA:Pj Bupati Muba Perkuat Sinergi Penerbitan Sertifikat Tanah Transmigran
Sri Mulyani memberikan apresiasi tinggi kepada para kepala daerah yang telah berkomitmen dalam mempromosikan penggunaan produk dalam negeri.
"Konsistensi dan keberpihakan anggaran untuk produk lokal harus terus dimaksimalkan agar dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat," ujarnya. Dia berharap, insentif ini dapat menjadi pendorong bagi daerah untuk terus berinovasi dan meningkatkan kinerja.
Pj Bupati Muba, H. Sandi Fahlepi, dengan bangga mengungkapkan bahwa upaya penggunaan produk dalam negeri di daerahnya telah mencapai 59,46%.
"Kami sangat bersyukur karena hari ini Muba mendapatkan reward sebesar Rp 6,5 miliar untuk kategori penggunaan produk dalam negeri, ditambah Rp 5,7 miliar untuk percepatan serapan belanja daerah, dan Rp 6,7 miliar untuk penurunan stunting," jelasnya.
BACA JUGA:Pj Bupati H Sandi Fahlepi Apresiasi Dan Sangat Mendukung KUBE Binaan Dinsos Pemkab Muba
BACA JUGA:Membanggakan, Muba Raih Piala WTN 2024 Kategori Kota Kecil Pada Acara Hub Space 2024 di Jakarta
Lebih lanjut, Sandi menekankan komitmen Pemkab Muba untuk memberdayakan masyarakat, terutama yang berada dalam kategori miskin ekstrem.
"Kami telah memfasilitasi mereka dengan akses gratis ke BPJS Ketenagakerjaan, sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap kesejahteraan masyarakat," tambahnya.
Ketua Alumni Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya ini juga menegaskan bahwa total insentif fiskal yang diterima Muba mencapai lebih dari Rp 19 miliar.
"Capaian ini tidak lepas dari kerja keras dan sinergi yang solid antara semua OPD. Kami berkomitmen untuk terus bekerja demi kesejahteraan masyarakat," ungkap Sandi.
BACA JUGA:Percepat Hapus Kemiskinan Ekstrem, Program Bantu Ubak Muba
BACA JUGA:Pemkab Muba Borong 3 Kategori Penghargaan pada Rakornas Stunting 2024
Meski tantangan masih ada, seperti angka kemiskinan yang masih tinggi tapi tahun ini.
Pihaknya telah berhasil menurunkan 2.02 persen Terbesar Se Pulau Sumatera dan dan 4 Besar Nasional Penurunan Angka Kemiskinan di Kabupaten Muba.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa Pemkab Muba sedang berada di jalur yang tepat untuk menciptakan perubahan positif.
"Keberhasilan dalam meraih tiga kategori insentif fiskal ini adalah langkah nyata kami dalam menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mari kita terus bergerak bersama untuk masa depan yang lebih baik!" tutup Sandi dengan semangat.(*)