BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID – Pasar Cangkring yang terletak di Kelurahan Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, telah terabaikan sejak pembangunannya pada tahun 2020.
Meskipun menelan anggaran miliaran rupiah, pasar ini belum pernah beroperasi.
Direncanakan untuk memfasilitasi pedagang dari pasar Pangkalan Balai, proyek ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk akses jalan yang buruk, jumlah kios yang tidak memadai, dan lokasi yang jauh dari jangkauan masyarakat.
Hal ini membuat banyak pedagang enggan untuk pindah ke pasar yang baru dibangun.
BACA JUGA:Relawan Rumah Rakyat Banyuasin Dilaporkan ke Gakkumdu dan Polres atas Dugaan Black Campaign
BACA JUGA: Pasca Duel Berdarah Dua Kelompok Warga Paldas, Ini Permintaan Kapolres Banyuasin
Ironisnya, meskipun pasar tersebut belum pernah dipakai, Pemkab Banyuasin malah memutuskan untuk memperluas dengan menambah los pasar Cangkring.
Keputusan ini menuai kritikan dari netizen dan warga setempat, khususnya di Pangkalan Balai.
"Pasar ini tak ada pedagangnya, tetapi terus dibangun. Kenapa pasar Sukajadi yang ramai dan dekat kota tidak diperhatikan?" ungkap pengguna Facebook, Banyuasin Baro, yang mengungkapkan kekecewaannya.
BACA JUGA:Kapolres Banyuasin Minta Proses Hukum Kasus Desa Taja Indah Diserahkan ke Polres
BACA JUGA:Ratusan Kades dan Warga Desa Air Solok Baru Datangi Kantor Bupati Banyuasin, Ini Penyebabnya
Komentar lainnya datang dari Agus Ryu Rijaya, yang mempertanyakan kapan rehabilitasi sekolah akan dilakukan.
Pembangunan tambahan ini menelan biaya sekitar Rp 2 miliar. Santo, Camat Banyuasin, mengkonfirmasi adanya proyek tersebut. "Iya, di lapangan ada pembangunan," ujarnya singkat.
BACA JUGA:Dipicu Perselisihan Pilkades, Dua Kelompok Warga di Banyuasin Saling Bacok