JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia pada Agustus 2024 menunjukkan perkembangan yang solid. Hal ini didorong oleh sistem pembayaran yang aman, efisien, dan andal, yang memastikan kelancaran aktivitas transaksi.
Dari sisi transaksi besar, nilai transaksi melalui Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) mengalami peningkatan sebesar 11,73% (year on year/yoy) hingga mencapai Rp14.731 triliun.
Sementara itu, pada transaksi ritel, sistem BI-FAST mencatatkan pertumbuhan volume transaksi yang signifikan sebesar 59,12% (yoy), dengan total mencapai 312,67 juta transaksi.
Digital banking juga terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada Agustus 2024, tercatat 1.871,19 juta transaksi melalui digital banking, meningkat 31,11% dibandingkan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Dorong Pemanfaatan Energi Geotermal di IIGCE 2024
BACA JUGA:Kebijakan Baru Bank Indonesia: BI Rate 6%, Ekonomi Siap Melaju?
Transaksi Uang Elektronik (UE) turut menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 21,53% (yoy) mencapai 1.246,58 juta transaksi.
Namun, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM dan kartu debit mengalami penurunan sebesar 6,82% (yoy), hanya mencapai 591,92 juta transaksi.
Sebaliknya, transaksi kartu kredit mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 22,79% (yoy), dengan total 41,59 juta transaksi.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, transaksi melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) mencatat pertumbuhan luar biasa sebesar 217,33% (yoy).
Jumlah pengguna QRIS meningkat pesat menjadi 52,55 juta, sementara jumlah merchant yang menerima QRIS mencapai 33,77 juta.
Dari sisi pengelolaan uang tunai, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) oleh Bank Indonesia juga mengalami kenaikan sebesar 11,43% (yoy) mencapai Rp1.052,70 triliun.