SUMATERAEKSPRES.ID – Ada banyak puasa yang berlaku dalam Islam, selain puasa wajib bagi yang mampu menjalankannya yakni Ramadhan, juga puasa sunnah.
Seperti puasa senin-kamis, puasa nabi Daud dan juga puasa Nabi Idris.
Puasa nabi Idris sendiri sejauh ini adalah salah satu bentuk ibadah sunnah yang dilakukan oleh Nabi Idris AS, yang dikenal karena kesalehannya dan pengetahuannya yang luas.
Menurut beberapa riwayat, Nabi Idris sering berpuasa sepanjang hari atau selama tiga hari setiap bulan, yang dikenal sebagai Ayyamul Bidh (puasa pada hari-hari putih, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah). Puasa ini memiliki beberapa makna dan keutamaan, antara lain:
BACA JUGA:Tips Praktis untuk Menjalankan Puasa Intermiten. Efektif Turunkan Berat Badan
BACA JUGA:Hari Pertama MCU Pilkada Sumsel: 3 Paslon Jalani MCU, Herman Deru Salah Jadwal Puasa
Meneladani Kesalehan Nabi Idris, dengan mengamalkan puasa sunah, kita meniru kesalehan dan ketaatan Nabi Idris kepada Allah SWT. Meningkatkan Kedisiplinan dan Kesabaran, puasa adalah cara untuk melatih kesabaran, menahan hawa nafsu, dan memperbaiki diri.
Mendekatkan Diri kepada Allah, mengamalkan ibadah sunah, termasuk puasa Nabi Idris, merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh ridha-Nya.
Juga meningkatkan Kedisiplinan dan Kesabaran: Puasa adalah cara untuk melatih kesabaran, menahan hawa nafsu, dan memperbaiki diri. Puasa juga mengajarkan kedisiplinan dalam menjalani ibadah secara konsisten..
Mengikuti sunnah nabi, meskipun puasa Nabi Idris tidak diwajibkan, mengamalkan puasa sunnah adalah bagian dari mengikuti sunnah para nabi, yang merupakan contoh terbaik dalam hal ibadah dan ketakwaan.
Adapun niat dalam melaksanakan puasa nabi Idris, dapat diucapkan dalam hati sebelum memulai puasa. Berikut adalah contoh niatnya:
BACA JUGA:Tingkatkan Kepuasan Pelanggan Lewat Pelayanan Prima LRT Sumatera Selatan
BACA JUGA:Perpanjang Puasa Gelar, Inggris Keok, Spanyol Juara Euro 2024
“Nawaitu shauma sunnata Nabiyyi Idris lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah Nabi Idris karena Allah Ta’ala.” Niat ini diucapkan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan untuk mengikuti sunnah Nabi Idris AS.