Pipit mengatakan dia di Afrika, 2017 hingga 2019. Melihat kondisi di Afrika yang tidak memungkinkan, dia memutuskan kembali ke Indonesia. "Setelah kembali ke Indonesia, saya iseng buka usaha online," ulas perempuan berusi 36 tahun ini.
Awalnya berjualan brownies di rumah, mendapat respons konsumen luar biasa. Maka dia pun mengembangkan sayap dengan membuka kafe. Diberinya nama, Bake House yang berlokasi di Jl Dipenogoro No 20, Palembang.
"Setelah dijalani kok semakin lama semakin asik buka usaha. Akhirnya pada April 2024, kami a buka Bake House ini. Alhamdulillah respon masyarakat bagus. Yang awalnya hanya ada beberapa pegawai kini sudah ada 25 pegawai," ungkapnya.
Menurutnya, awalnya takut punya karyawan banyak. Namun sharing dengan orang tua yang bilang jangan takut punya karyawan, semakin banyak karyawan semakin banyak yang bantu menghasilkan uang.
"Kami saling support satu sama lainnya. Kalau usaha kuliner ini, menurut saya kita harus turun langsung. Tidak boleh dilepas,
Di Bake House, sambung Pipit, dia menawarkan a puluhan menu. Yang paling favorit, churros. Rasanya kranci di luar, lembut di dalam. “Ada cream di dalamnya, ketika dimakan dicocol dengan saus cokelat, jadi semakin nikmat,” ucapnya.
Untuk churros hanya Rp18 ribu per porsi, isinya empat. Dalam satu hari, bisa ratusan porsi terjual. “Supaya pelanggan nggak bosen, menu-menu yang kami hadirkan juga beragam. Jadi seperti di-rolling," katanya
BACA JUGA:RDPS Siapkan Program UMKM Naik Kelas: KUR Tanpa Bunga dan Go Digital
BACA JUGA:Setahun, Bantu 2 juta UMKM Gunakan Transformasi Digital
Dia encontohkan, misal di hari Minggu ada menu rekomendasinya, tiramisu, banana cake dan lain-lain. Kemudian bila Minggu depannya menu itu tidak ada, pelanggan bisa by order.
"Kami juga menerima orderan kue ulang tahun dan kue-kue lainnya by request. Jadi order hari ini, diambil hari ini juga bisa. Untuk mengupgrade diri, saya juga masih rajin ikut kelas ke Jepang, Malaysia dan lain-lain," tandasnya. (tin/yun/air)