SUMATERAEKSPRES.ID – Suasana talkshow yang digelar oleh TVRI Sumatera Selatan di Hotel Wyndham pada pagi ini (14/9/2024) berlangsung hangat dan penuh diskusi mendalam.
Acara ini menghadirkan lima narasumber terkemuka, termasuk tim sukses dari masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumsel, dengan fokus utama pada persiapan pengamanan menjelang Pilkada Serentak yang akan diadakan pada 27 November 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Al Fitri, M.Si., seorang pengamat politik Sumatera Selatan, menekankan bahwa Pilkada kali ini membawa tantangan yang kompleks, terutama dari segi keamanan, pelaksanaan, dan pengawasan.
"Pilkada serentak memerlukan antisipasi yang matang. Keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama untuk memastikan proses ini berjalan sukses," ujarnya.
BACA JUGA:Transformasi Biji Kopi Menjadi Bubuk: Cara Praktis Nikmati Kopi Berkualitas di Rumah
BACA JUGA:Long Weekend, 32.595 Kendaraan Melintasi Tol Terpeka, Puncak Arus Balik Diprediksi Besok
Al Fitri juga menekankan pentingnya mempertahankan status Sumsel sebagai wilayah yang bebas dari konflik, atau yang dikenal dengan istilah "zero konflik."
Meski saat ini situasi politik di Sumsel masih kondusif, Prof. Al Fitri mengingatkan akan potensi risiko konflik yang dapat muncul pada tahapan-tahapan Pilkada.
"Tahapan penghitungan suara sering menjadi momen krusial di mana konflik bisa meningkat, terutama jika terjadi bentrokan kepentingan antara massa pendukung. Netralitas adalah hal yang mutlak diperlukan untuk mencegah kerusuhan," tegasnya.
Sejalan dengan hal ini, Kombes Pol M. Anis Prasetio Santoso, mewakili Kapolda Sumsel, mengungkapkan bahwa Polda Sumsel telah mempersiapkan strategi pengamanan yang menyeluruh.
"Kami telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan di tingkat Polda dan Polres yang akan mengamankan setiap tahapan Pilkada, mulai dari tindakan preventif hingga penegakan hukum," jelas Kombes Anis.
BACA JUGA:Mall di Palembang, Destinasi Belanja dan Hiburan yang Wajib Dikunjungi
BACA JUGA:12 Link Simulasi Tes CPNS yang Dapat Kamu Download Secara Gratis
Ia menambahkan bahwa Polda Sumsel telah menyiapkan total 14 ribu personel, dengan 4 ribu personel di tingkat Polda dan 10 ribu di tingkat Polres.
"Kami juga sudah melakukan pemetaan terhadap wilayah yang dianggap rawan konflik dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi khusus di daerah tersebut," imbuhnya.