JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Seni kaligrafi, yang dikenal sebagai seni tulis indah dengan nilai estetika dan spiritual, telah berkembang dengan beragam gaya di berbagai belahan dunia.
Di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional 2024 di Samarinda, Ujang Badrussalam, Dewan Hakim Cabang Kaligrafi, menyoroti perbedaan mencolok antara kaligrafi di Timur Tengah dan Indonesia, terutama dalam pendekatan dan gaya penulisan yang diterapkan oleh para senimannya.
Menurut Ujang, kaligrafi di Timur Tengah masih sangat tradisional dan mengikuti aturan ketat. “Di Timur Tengah, dalam kompetisi kaligrafi, mereka umumnya menggunakan model-model kaligrafi yang sudah baku dan murni,” ujarnya dikutip sumaterakepsres.id dari situs Kemenag Sabtu 14 September 2024.
Pendekatan konservatif ini dipengaruhi oleh sejarah panjang kaligrafi yang sangat terkait dengan budaya Islam dan Arab.
Di wilayah ini, kaligrafi dihormati sebagai bagian penting dari tradisi, sehingga seniman kaligrafi setempat umumnya menjaga bentuk penulisan yang sudah ada selama berabad-abad.
BACA JUGA:Daftar Masjid Paling Bersejarah di Palembang: Destinasi Religi dengan Nilai Historis yang Mendalam
BACA JUGA:Tembus Daftar 1.000 Perusahaan Terbaik Dunia 2024, Menurut TIME dan Statista
Dalam seni ini, setiap garis dan lengkungan memiliki makna mendalam yang harus dijaga keasliannya.
Sebaliknya, di Indonesia, seni kaligrafi berkembang lebih variatif dan terbuka terhadap inovasi. Ujang menjelaskan bahwa meskipun terdapat kaligrafi murni di Indonesia, banyak seniman yang menciptakan variasi dalam bentuk dekorasi kontemporer dan kaligrafi digital.
"Kalau di Indonesia, ada juga kaligrafi murni, tapi kita melihat banyak karya yang menggabungkan unsur-unsur modern dan bahkan teknologi digital," jelasnya.
BACA JUGA:Ridwan: Kandidat Ketua DPRD Muratara dengan Suara Terbanyak di Pileg 2024
BACA JUGA:Kas Hartadi Puas Bawa Pulang 1 Poin dari Palembang
Pendekatan yang lebih bebas dan kreatif ini mencerminkan keragaman budaya Indonesia serta perkembangan teknologi yang pesat.
Seniman kaligrafi Indonesia sering kali memadukan elemen tradisional dengan sentuhan modern, menghasilkan karya yang segar dan inovatif.
Penggunaan perangkat digital semakin populer, memungkinkan karya kaligrafi tampil dalam format yang lebih kontemporer tanpa meninggalkan esensi seni kaligrafi klasik.