• Sesak napas: Kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas.
• Pusing atau sakit kepala: Sering merasa pusing atau mengalami sakit kepala.
• Kulit pucat: Kulit terlihat lebih pucat dari biasanya.
• Detak jantung cepat atau tidak teratur: Merasa jantung berdebar-debar atau berdetak lebih cepat dari biasanya.
• Tangan dan kaki dingin: Merasa dingin di tangan dan kaki.
• Nyeri dada: Dalam kasus yang lebih parah, bisa menyebabkan nyeri dada.
Jika anda mengalami gejala-gejala ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
BACA JUGA:13 Manfaat Buah Sukun untuk Kesehatan, Bikin Kenyang hingga Cegah Anemia
BACA JUGA:Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diderita Komika Babe Cabita
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami anemia:
• Kurang asupan gizi: Kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat dalam diet dapat menyebabkan anemia.
• Gangguan pencernaan: Penyakit yang memengaruhi penyerapan nutrisi, seperti penyakit Celiac atau Crohn, dapat meningkatkan risiko anemia.
• Jenis kelamin: Wanita lebih berisiko mengalami anemia, terutama karena menstruasi yang berat.
• Kehamilan: Ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi untuk mendukung pertumbuhan janin, sehingga lebih rentan terhadap anemia.
• Penyakit kronis: Kondisi seperti kanker, penyakit ginjal, atau penyakit autoimun dapat menyebabkan anemia.
• Riwayat keluarga: Anemia juga bisa bersifat genetik, sehingga memiliki riwayat keluarga dengan anemia dapat meningkatkan risiko.