PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Setelah sehari sebelumnya melakukan inspeksi mendadak di sejumlah titik yang berpotensi banjir, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Aprizal Hasyim kembali menggelar sidak, kemarin (13/9).
Kali ini ke sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan dan administrasi kependudukan, mulai dari puskesmas, UPTD Disdukcapil Kecamatan Ilir Barat 1, sampai tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang ada di Kota Palembang.
BACA JUGA:Aprizal Hasyim Resmi Definitif Jabat Sekda Palembang
BACA JUGA:Gantikan Ratu Dewa, Aprizal Hasyim Resmi Jabat Pj. Sekda Palembang, Siap Hadapi Tantangan Kota!
Mantan Kadishub Kota Palembang itu pun ‘banyak temuan’. Ia mendapati ada sejumlah hal mesti diperbaiki, baik teknologi hingga SDM.
Di sisi lain, kata Aprizal lagi, keterbatasan SDM dan kemampuan teknologi terutama di pelayanan Disdukcapil khususnya untuk alat perekaman, membuat proses berjalan cukup lama dan mengakibatkan terjadinya antrian.
"Ada dua hal jadi perhatian, yakni kualitas dan kuantitas yang ada. Baik itu SDM dan teknologi yang menyertainya.
Hal ini sangat penting, dalam memberikan pelayanan yang cepat dan prima. Sehingga semua bisa terlayani maksimal dan waktu lebih efisien lagi," ungkapnya di sela-sela sidak, Jumat (13/9).
Terkait SDM, lanjut Aprizal, selain jumlah personil, secara skill juga perlu ditingkatkan termasuk memberikan pelatihan, sehingga bisa membuat SDM yang dimiliki dari sisi kualitas meningkat. Sedangkan teknologi, butuh penambahan lagi, selain juga memerlukan upgrade.
Dia memberi contoh, pada UPTD Disdukcapil Ilir Barat I, dengan jumlah personel dan peralatan terbatas, harus melayani ratusan ribu warga di Ilir Barat I, Ilir Barat II dan Gandus.
“Pastinya keteteran terutama saat masyarakat datang di waktu bersamaan. Untuk itu, perlu ada penambahan petugas serta peralatan dan teknologi sehingga pelayanan optimal," tegasnya.
BACA JUGA:Sidak 16 Ilir, DPRD Dengarkan Keluhan
BACA JUGA:Prakiraan BMKG Wilayah Sumatera Selatan Jumat 13 September 2024: Palembang Hujan Ringan Malam Hari
Di bidang kesehatan, ia menjumpai masih ada belasan anak mengalami stunting seperti di Puskesmas Makrayu. Karenanya, perhatiannya akan fokus pada kesehatan, peningkatan kualitas gizi sekaligus kesehatan masyarakat.
Dimulai dari balita, remaja, ibu-ibu dan lansia. “Apalagi usia balita, asupan gizi yang pas dan sesuai sangat penting dalam upaya mengatasi kasus stunting di Kota Palembang,” pungkasnya. (afi/kur)