Warung Soeka Sukses Kembangkan Dari Pre-Order Menjadi Bakery Terfavorit di Sumenep Berkat KUR

Senin 12 Aug 2024 - 16:00 WIB
Reporter : Dody Suryawan
Editor : Irwansyah

SUMENEP, SUMATERAEKSPRES.ID – Keberhasilan sebuah usaha sering kali terletak pada kemampuan untuk memanfaatkan peluang dengan cerdas.

Ini jugalah yang menjadi kunci sukses Nur Fitra, seorang ibu rumah tangga asal Sumenep, dalam mengembangkan usahanya yang kini dikenal sebagai Warung Soeka.

Sejak 2014, Fitra memulai perjalanan kulinernya dengan berjualan roti menggunakan sistem pre-order. Kecintaannya pada dunia kuliner sudah ada sejak sebelum ia menikah.

Sebelumnya, ia menjalankan usaha catering di Pulau Sapeken, tanah kelahirannya. Setelah pindah ke Sumenep, ia memutuskan untuk mencoba peruntungan di bidang bakery dengan menjual roti yang awalnya hanya dipasarkan di kantor suaminya.

BACA JUGA:Apakah Istri Boleh Mengambil Uang dari Dompet Suami Tanpa Izin? Simak Penjelasan Hukumnya

BACA JUGA:Ternyata! Jalan Mulus Lebih Berisiko Kecelakaan, Ini Solusinya Agar Tetap Aman

“Di tahun 2014, saya memulai dengan membuat roti untuk dijual secara kecil-kecilan di kantor suami. Responsnya positif, dan banyak yang tertarik. Hal ini memotivasi saya untuk mendalami teknik membuat roti lebih jauh.

Dulu, saya menggunakan oven tangkring dan hand mixer, bahkan kadang-kadang secara manual. Seiring waktu, permintaan semakin meningkat,” jelas Fitra.

Warung Soeka, nama yang dipilih untuk usaha roti tersebut, diambil dari usaha catering yang pernah dijalani sebelum menikah. Nama ini mencerminkan harapan Fitra agar produknya tidak hanya terbatas pada roti, tetapi juga aneka makanan lainnya.

“Ketika memulai usaha, Roti Boy sedang populer. Saya membuat produk yang mirip dan ternyata banyak yang menyukainya. Kini, produk kami, Roti Bin, sudah dikenal luas dan menjadi favorit,” tambahnya.

BACA JUGA:Daihatsu Mencatatkan Penjualan Positif Hingga Agustus 2024, Catat Mobil Terlarisnya

BACA JUGA:Evaluasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Banyuasin. Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

Seiring dengan pertumbuhan bisnisnya, Fitra menghadapi tantangan karena alat produksi yang tidak memadai. Untuk mengatasi masalah ini, ia memutuskan untuk mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI pada tahun 2018.

“Pada saat itu, saya mendapatkan orderan sebanyak 250 pcs, tetapi hanya dengan hand mixer. Seorang pelanggan menyarankan saya untuk mengajukan KUR untuk membeli alat yang lebih baik.

Proses pengajuan berjalan cepat dan tidak terduga,” kata Fitra. “Pinjaman pertama saya adalah Rp10 juta, lalu meningkat menjadi Rp25 juta, Rp50 juta, dan kini mencapai Rp100 juta. Prosesnya menjadi lebih cepat karena track record yang baik.”

Kategori :