PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Membangun sebuah rumah tangga yang harmonis tentu memerlukan landasan kepercayaan yang kokoh.
Namun, banyak istri yang merasa terdorong untuk memeriksa dompet suami, entah karena rasa ingin tahu atau kecurigaan bahwa suami menyembunyikan uang.
Dalam pandangan Islam, memeriksa dompet suami tanpa izin dapat dianggap sebagai pelanggaran privasi. Prinsip utama dalam hubungan suami istri adalah saling percaya dan menghormati privasi masing-masing.
BACA JUGA:Pasangan MURI Fokus Bangun OKI, Gandeng Tokoh Non Partai Sebagai Wakil
Meski begitu, situasi tertentu seperti kebutuhan mendesak mungkin memerlukan diskusi terbuka antara pasangan.
Kerap kali, masalah ekonomi dalam rumah tangga dapat memicu tindakan tersebut. Beberapa istri mungkin merasa terpaksa memeriksa dompet suami karena suami dianggap pelit atau tidak memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hal ini pernah dibahas dalam hadis Rasulullah SAW, di mana Hindun Binti 'Utbah mengeluh tentang Abu Sufyan yang kikir.
Rasulullah SAW membolehkan Hindun mengambil dari harta suaminya dengan cara yang wajar, sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya (HR. Bukhari dan Muslim).
BACA JUGA:Hutama Karya dan UGM Jalin Kolaborasi Strategis, Fokus pada Infrastructure & Project Finance
Namun, dalam konteks saat ini, para ulama memberi panduan berbeda.
Ustad Firanda Andirja menegaskan bahwa mencari-cari kesalahan pada pasangan tidak dianjurkan.
Ia menyatakan, "Rumah tangga tidak boleh dibangun di atas suuzon atau berburuk sangka terhadap pasangan.
Bahkan, ada yang berfatwa bahwa membuka HP suami tanpa izin juga tidak diperbolehkan."