Setiap merek ban memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam hal desain, manufaktur, maupun material yang digunakan. Perbedaan ini bisa mempengaruhi performa ban, terutama saat berkendara di jalan basah, bergelombang, atau dengan beban penuh.
BACA JUGA:Harga Emas Turun, Berikut Update Harga Emas Butik Antam Palembang 12 September 2024
BACA JUGA:Mengapa Hujan Turun di Musim Kemarau? BMKG Ungkap Penyebabnya, Ternyata Ada Pengaruh Ini!
Ukuran ban bukan hanya soal dimensi lebar dan tinggi, tetapi juga mencakup ukuran pelek, batas kecepatan maksimal, dan load index.
Selain itu, jenis ban seperti radial atau bias, tubeless atau tubetype, serta pola telapak ban juga berpengaruh pada stabilitas dan cengkeraman ban.
Sedikit saja perbedaan pada pola telapak ban bisa memengaruhi performa mobil, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol atau di jalan yang licin.
Menggunakan ban dengan merek berbeda pada satu kendaraan bisa memengaruhi kestabilan mobil. Misalnya, produsen ban X mengeluarkan ban A dan ban B dengan ukuran yang sama, tetapi peruntukannya berbeda.
Hal ini menyebabkan perbedaan performa di jalan, terutama karena pola telapak ban yang dirancang khusus sesuai kebutuhan aplikasinya.
Jika tetap ingin menggunakan ban dengan merek berbeda, sangat disarankan untuk menggantinya pada poros roda yang sama, baik di depan maupun di belakang.
Misalnya, jika ban belakang kanan rusak, Anda bisa mengganti kedua ban belakang dengan merek berbeda, asalkan ukuran dan spesifikasinya sesuai rekomendasi pabrikan mobil.
Meskipun demikian, idealnya semua ban pada mobil menggunakan merek dan tipe yang sama untuk memperoleh kinerja terbaik.
Agar tidak salah memilih, konsultasikan kebutuhan penggantian ban dengan service advisor yang berpengalaman. Ini akan membantu memastikan keamanan dan kenyamanan selama berkendara tetap terjaga.