SUMATERAEKSPRES.ID-Belakangan ini, Metode pembayaran dengan QR code atau kode QR (quick response) semakin digemari utamanya di kalangan generasi muda.
Tapi rupanya, ada juga bahaya yang mengiringi mudahnya penggunaan QR tersebut dalam bertransaksi.
Baru-baru ini perusahaan energi besar AS telah menjadi target penipuan kode QR.
Analis keamanan pun memperingatkan bahwa quishing saat ini tengah mengalami peningkatan.
Quishing adalah penggabungan kode QR dan phishing, di mana pelaku kejahatan "memancing" untuk mendapatkan informasi pribadi dan detail pribadi.
BACA JUGA:Awas, 4 Modus Penipuan ini Bisa Kuras M-Banking Kamu
BACA JUGA:Waspada Penipuan di Facebook, Berikut Cara Menghindarinya
Bagaimana Cara Kerja Peretasan Kode QR?
Sebagian besar orang kini sudah sangat familiar dengan kode QR, kotak kotak hitam-putih yang fungsinya semacam hieroglif yang bisa diterjemahkan oleh kamera HP atau perangkat lain.
Kerapkali, kode QR diterjemahkan ke dalam URL situs web, namun kode tersebut juga dapat menunjuk ke pesan teks biasa, daftar aplikasi, alamat peta, dan sebagainya.
Di sinilah yang menjadi celah masuk para penjahat siber, kode QR diarahkan menunju situs web palsu, dan orang sulit untuk mendeteksi situs apa yang akan dikunjungi sebelum membuka web tersebut.
Terlebih lagi, kode QR bisa dibuat oleh siapa saja dan tidak membutuhkan keahlian khusus.
Sehingga sangat mudah bagi para hacker membuat kode QR yang mengarah ke situs web untuk tujuan jahat.
Melansir Wired, sama seperti phishing, quishing juga akan memperdaya seseorang agar mengunduh sesuatu yang membahayakan keamanan akun atau perangkat pribadinya.
BACA JUGA:Lakukan Hal Ini Jika Kamu Terlanjur Klik Link Atau Tautan Penipuan di WhatsApp