SUMATERA EKSPRES.ID- Pasar 16 Ilir di Palembang memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Pasar ini sudah ada sejak masa Kesultanan Palembang Darussalam sekitar tahun 1821.
Terletak di pinggiran Sungai Musi, pasar ini menjadi pusat perdagangan dan wisata belanja bagi warga Sumatera Selatan.
Pada masa kolonial Belanda, Pasar 16 Ilir menjadi salah satu pasar utama yang memberikan keuntungan besar bagi pemerintahan kolonial.
Pasar ini juga berperan penting dalam penataan dan pemenuhan infrastruktur di Kota Palembang.
Renovasi dan penataan pasar ini terus dilakukan, termasuk pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan pemukiman warga dengan pasar.
Meski kini tengah berpolemik antara pengelola dan pedagang, tapi pembenahan pasar ini terus berjalan.
Pasar 16 Ilir tetap menjadi salah satu penyokong terbesar dalam perkembangan perekonomian warga Palembang hingga saat ini.
Pasar 16 Ilir saat ini tetap menjadi salah satu pusat perdagangan utama di Palembang.
BACA JUGA:Teh Aba, Oase Kuliner di Pasar 16 Ilir Palembang, Ada Teh Rempah hingga Roti Canai Legendaris Disana
BACA JUGA:Segera Relokasi Pedagang Pasar 16 Ilir, Dirikan TPS, Memuluskan Proyek Revitalisasi
Pasar ini terkenal dengan keramaian dan keberagamannya, menawarkan berbagai macam barang mulai dari pakaian, makanan, hingga barang elektronik.
Pasar ini juga telah mengalami beberapa renovasi untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi para pengunjung dan pedagang.
Fasilitas seperti tempat parkir, toilet umum, dan area makan telah diperbaiki dan diperluas.
Selain itu, ada juga upaya untuk menjaga kebersihan dan ketertiban di sekitar pasar.
BACA JUGA:Tegaskan Penataan Pasar 16 Harus Jalan
Pembangunan jembatan dan jalan menuju Pasar 16 Ilir memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan perkembangan ekonomi dan infrastruktur di Palembang.
Pada masa kolonial Belanda, sekitar awal abad ke-20, pemerintah kolonial mulai menata kota Palembang dengan lebih terstruktur.