Pasar Modal Indonesia Cetak Rekor Baru di Awal September

Sabtu 07 Sep 2024 - 21:43 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Menutup pekan pertama September, pasar modal Indonesia mencatatkan rekor baru. Pada hari Jumat (6/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai level tertinggi baru di angka 7.721,846, melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada Selasa (2/9) di angka 7.694,530.

Kapitalisasi pasar saham juga mencetak rekor tertinggi sebesar Rp13.217 triliun, mengungguli rekor sebelumnya sebesar Rp13.127 triliun pada hari yang sama.

Selama periode 2 hingga 6 September 2024, terjadi peningkatan signifikan dalam rata-rata volume transaksi harian Bursa. Volume transaksi naik 13,27% menjadi 21,98 miliar lembar saham, dibandingkan dengan 19,40 miliar lembar saham pada pekan lalu.

Kapitalisasi pasar Bursa mengalami peningkatan sebesar 0,78% menjadi Rp13.217 triliun dari Rp13.114 triliun. IHSG juga mengalami kenaikan 0,67% dari level 7.670,733 pekan lalu menjadi 7.721,846.

BACA JUGA:Membanggakan, Muba Raih Piala WTN 2024 Kategori Kota Kecil Pada Acara Hub Space 2024 di Jakarta

BACA JUGA:Indah Afriza Persembahkan Medali Emas Pertama untuk Sumsel di PON Aceh-Sumut 2024

Frekuensi transaksi harian Bursa meningkat 6,44% menjadi 1,12 juta transaksi, meski rata-rata nilai transaksi harian turun 70,18% menjadi Rp10,69 triliun dari Rp35,86 triliun.

Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,03 triliun pada hari ini, dengan total nilai beli bersih sepanjang tahun 2024 mencapai Rp30,99 triliun.

Pekan ini juga diwarnai dengan pencatatan obligasi baru di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Kamis (5/9), Obligasi Berkelanjutan I Oto Multiartha Tahap II Tahun 2024 dengan nilai pokok Rp700.000.000.000 mulai diperdagangkan.

Obligasi ini memperoleh pemeringkatan idAAA (Triple A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Wali Amanat.

BACA JUGA:Kapolres Muba: Itu SKK Migas, Polisi Bukan Ahlinya, Belum Dibongkarnya Pipa dan Fasilitas Sumur Minyak Ilegal

BACA JUGA:Walhi Sumsel Minta Negara Hadir dan Serius, Kerugian Akibat Illegal Drilling di Muba Mencapai Rp50 Triliun

Sepanjang tahun 2024, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat mencapai 105 emisi dari 63 emiten dengan nilai Rp87,19 triliun. BEI mencatat total 586 emisi obligasi dan sukuk dengan outstanding Rp459,66 triliun dan USD60,12 juta, yang diterbitkan oleh 132 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp6.182,86 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, BEI juga mencatat 9 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,93 triliun.

Pada perdagangan karbon Agustus 2024, IDXCarbon mencatatkan perdagangan sebanyak 176 ton CO2 ekuivalen (tCO2e) dengan nilai Rp10.738.000.

Kategori :